Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Laju Denmark Hingga Semifinal, Antara Inspirasi dari Eriksen dan Ulangi Sejarah

4 Juli 2021   17:06 Diperbarui: 4 Juli 2021   17:16 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Denmark merayakan gol ke gawang Rep.Ceko. Sumber foto: AFP/Ozan Kose via Kompas.com

Kejadian sedih yang menimpa pemain timnas Denmark, Christian Eriksen saat bertemu Finlandia di Euro 2020 menjadi perhatian pencinta sepak bola. Eriksen tiba-tiba terjatuh dan tak sadarkan diri. Bersyukur, Eriksen bisa diselamatkan dengan cepat. 

Kendati demikian, karir pemain yang membela Inter Milan ini berada di ujung tanduk. Boleh jadi karena peristiwa yang dialaminya dan kondisi kesehatannya, sang pemain harus memutuskan untuk mengakhiri karirnya di sepak bola.  

Kejadian yang menimpah Eriksen memantik reaksi simpati dari pelbagai kalangan. Tak hanya itu, timnas Denmark juga disanjung saat menyikapi kejadian itu. 

Kapten tim Simon Kjaer menunjukkan kualitasnya sebagai seorang pemimpin sewaktu kejadian itu. Selain tampil sebagai orang pertama yang menyelamatkan Eriksen, pemain yang membela AC Milan ini juga hadir untuk menenangkan istri Eriksen yang kebetulan menyaksikan laga antara Denmark dan Finlandia. 

Eriksen berhasil diselamatkan. Dan, Denmark terus berlangkah di Euro 2020 sampai tembus semifinal. 

Tak disangka. Denmark bukanlah unggulan. Apalagi Denmark menelan 2 kekalahan di laga awal.  

Meski tanpa kehadiran Eriksen, pelan tetapi pasti Denmark tampil sebagai kuda hitam di antara tim-tim besar lainnya. Setelah menyingkirkan Rep. Ceko di perdelapan final Euro 2020, Denmark akan berhadapan dengan Inggris di semifinal. 

Kapten tim, Simon Kjaer menilai bahwa peristiwa yang terjadi pada Eriksen menjadi salah satu inspirasi yang telah mengantarkan Denmark hingga mencapai babak semifinal (Goal.com 4/7/21). 

Eriksen bukan sekadar inspirasi. Bukan tanpa kebetulan ketika perjalanan Denmark terlihat penuh mujizat. 

Kalah di laga pertama kontra Finlandia (0-1), di laga kedua Denmark juga menelan kekalahan dari tim kuat, Belgia. Namun, Denmark berhasil lolos ke babak 16 besar saat berhasil mengalahkan Wales dengan skor 4-0.

Berkat satu kemenangan ini, Denmark berhasil melaju ke babak 16 besar. Pendek kisah, Denmark makin mantap hingga harus mental menghadapi Inggris yang sementara on fire. 

Menghadapi Inggris bukan laga gampang. Inggris masih perawan. Satu-satunya tim yang belum kebobolan selama perhelatan Euro 2020. 

Belum lagi soal produktivitas Inggris yang mulai panas. 4 gol yang bersarang ke Ukraina menandakan kalau mesin gol Inggris mulai panas. 

Harry Kane yang mandul di laga-laga awal sudah menunjukkan alasan mengapa Kane pantas disebut sebagai top skorer Liga Inggris musim lalu. 

Akan tetapi, prediksi selalu berbeda dengan kenyataan. Laga di lapangan hijau kerap kali berjalan terbalik dengan prediksi. 

Denmark yang menelan dua kekalahan awal Liga Eropa malah sudah berada di semifinal. Sementara tim-tim yang konsisten menang sejak awal perhelatan Piala Eropa malah kandas di tengah jalan. 

Contohnya, Belanda. Belanda raih 100 persen kemenangan di babak kualifikasi grup. Namun, konsistensi itu luntur saat Belanda berhadapan dengan Rep. Ceko. 

Kemenangan sempurna bukanlah jaminan yang bisa menentukan laju dari sebuah tim. Hal itu tetap bergantung mentalitas dan taktik yang dijalankan sebuah tim selama 90 menit. 

Selain itu, kemenangan bisa ditentukan oleh inspirasi. Inspirasi yang menggerakan bukan saja satu pemain, tetapi satu tim secara ummunya. 

Peristiwa yang menimpa Eriksen sudah menjadi inspirasi tambahan untuk timnas Denmark. Bukan tidak mungkin, Denmark hanya berpikir bagaimana bisa meraih kesuksesan demi mempersembahkan hadiah yang paling berharga untuk Eriksen. 

Denmark akan bermain di stadion Wembley, rumah timnas Inggris. Faktor tuan rumah bisa menjadi poin tambahan bagi Inggris. 

Sementara itu, Denmark akan datang dengan modal kepercayaan diri. Kepercayaan diri ini dipadukan dengan inspirasi yang menimpah kehidupan Eriksen. 

Juga, langkah Denmark di semifinal Euro 2020 ini mengulang sejarah masa lalu. Tepatnya di Euro 1992. 

Saat itu, untuk pertama kalinya Denmark masuk semifinal sekaligus meraih trofi Euro 1992. Pengalaman masa lalu ini bisa menjadi motor untuk menuntun Denmark meraih hasil positif di Euro 2020.  

Inspirasi kehidupan rekan setim akan dipadukan dengan sejarah di masa silam bisa menjadi kekuatan Denmark saat berhadapan Inggris. Karena ini, Inggris tidak boleh jumawa dengan pecapaian hingga semifinal. 

Bukan tidak mungkin, rumah yang seharusnya menjadi tempat timnas Inggris melaju ke final menjadi tempat yang meninggalkan luka terdalam.

Sejauh ini, laju Denmark hingga semifinal tidak bergantung pada nama-nama tenar para pemainnya. Denmark hanya membawa semangat sekaligus memikul inspirasi yang perjuangan Eriksen. 

Salam 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun