Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

3 Hal Positif dari Penampilan Inggris Saat Menang Kontra Kroasia

13 Juni 2021   22:30 Diperbarui: 13 Juni 2021   23:13 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raheem Sterling merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Krosia dalam laga dari grup D Piala Eropa. Sumber foto: Getty Images via Goal.com

Boleh jadi, kesabaran ini akan menjadi salah satu kunci bagi Inggris untuk bisa berbicara banyak di Piala Eropa tahun ini. 

Kedua, Kesolidan dan Kepercayaan Diri Lini Belakang. 

Lini belakang timnas Inggris tampil solid. Kyle Walker, John Stones, Tyrone Mings, dan Kieran Trippier tampil solid menghalau serangan balik dari Krosia. 

Tak hanya itu, Southgate berhasil menginstruksikan para pemain tengah untuk ikut membantu lini belakang. Ketika para pemain Krosia menguasai bola, para gelandang timnas Inggris ikut membantu lini belakang. 

Tak heran, beberapa kali pemain seperti Sterling dan Mount harus turun ke lini belakang untuk mengatur serangan sekaligus menahan menghalau serangan Kroasia. Kerja sama antara tiap lini ini menambah kesolidan lini belakang.  

Kesolidan lini belakang menjadi lengkap ketika para pemain tampil percaya diri dalam memainkan bola dari kaki ke kaki. Tipe tika-taka agak nampak ketika  Jordan Pickford, kiper timnas juga ikut berani memainkan bola dari kaki ke kaki bersama dengan para pemain belakang.

Kepercayaan diri ini sangatlah penting. Ini juga salah satu catatan positif yang ditunjukkan oleh para pemain timnas Inggris sepanjang laga kontra Kroasia.  

Ketiga, Pemilihan Pemain A la Southgate.  

Timnas Inggris selalu bertabur talenta. Namun, Southgate tidak memilih pemain berdasarkan nama besar. Duo pemain muda, P. Foden dan M. Mount dipercayakan untuk berada di barisan depan. 

Tentu saja, pemilihan keduanya tak lepas dari kontribusi mereka di level klub. Jadon Sancho dan Marcus Rashfrord harus menepi. Bersyukur Rashford diturunkan di babak kedua. 

Belum lagi keberanian Southgate untuk menggantikan Harry Kane dengan pemain muda Jude Bellingham (17 tahun). Bellingham pun tercatat sebagai pemain termuda dalam sejarah kompetesi Piala Eropa. 

Pergantian ini cukup berani. Tanpa mengenyampingkan kontribusi Bellingham di Dortmund, situasi Inggris belum aman. Skor 1-0 belum berada pada titik aman. Mengganti dengan pemain senior lebih dipandang sebagai opsi yang bijak. Misalnya, memilih Jadon Sancho rekan seklubnya di Dortmund. 

Akan tetapi, Southgate berani untuk memilih pemain. Keberanian ini bisa berdasarkan pada pertimbangan pelatih melihat kesiapan dan kepantasan pemain untuk tampil bagi timnas. Kepercayaan itu Southgate itu pun dibayar oleh para pemain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun