Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Unai Emery, Misi Tolak Tunduk pada Dominasi Liga Inggris

7 Mei 2021   10:22 Diperbarui: 8 Mei 2021   04:34 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Villarreal, Unai Emery saat memberi instruksi kepada para pemain pada laga kontra Qarabag di pentas Liga Europa, 29 Oktober 2020.| Sumber: AFP/OZAN KOSE via Kompas.com

Ungkapan roda berputar kerap menghiasi situasi di dunia sepak bola. Pada musim ini bisa berada di atas, tetapi ada waktunya berada di bawah, begitu pun sebaliknya.

Misalnya pada musim ini, barangkali seorang pelatih berada pada puncak kesuksesannya. Namun, situasi ini bisa saja berubah di musim depan.

Kesuksesannya tiba-tiba melorot turun karena perfoma tim di lapangan hijau. Sang pelatih pun seolah berada pada titik terbawah hingga pihak klub memutuskan untuk memecatnya.

Barangkali situasi ini pun bisa disematkan pada Unai Emery. Emery dipecat oleh Arsenal dan digantikan oleh Mikel Arteta, pelatih Arsenal saat ini. Emery kemudian melanjutkan karier kepelatihannya di La Liga Spanyol bersama Villareal.

Seperti roda berputar. Emery sempat berada pada titik tersulit di Arsenal hingga pihak klub memecatnya. Bahkan Emery sendiri mengakui bahwa dia merasa sendirian sewaktu performa Arsenal melorot. Tak ada pihak dari klub yang mendukungnya.

Situasi di Arsenal berbanding terbalik dengan penampilannya di Villareal. Emery berhasil membawa Villareal pada partai final Liga Eropa. Menariknya, keberhasilan Emery tercapai setelah menyingkirkan Arsenal, klub yang memecatnya setahun lalu.

Dengan melajunya Villareal ke partai final, Liga Eropa pun gagal mengikuti jejak dari final Liga Champions. Yang mana, final Liga Champions mempertemukan dua wakil yang berasal dari Liga Inggris. Manchester City kontra Chelsea.

Andaikata Villareal gagal mengatasi Arsenal di semifinal, rasa final antara klub dari Liga Inggris juga terjadi di Piala Eropa. Dengan ini, dua kompetesi di daratan Eropa pun menjadi kepunyaan Liga Inggris. Beruntung Villareal tolak tunduk pada kemampuan Arsenal di semifinal.

Pada final piala Eropa 27 Mei mendatang, Villareal akan berhadapan dengan Manchester United. Tentu saja, bukan lawan yang gampang. Malahan, di atas kertas MU mempunyai sedikit keunggulan daripada Villareal.

Kendati demikian, tidak ada alasan untuk kalah sebelum bertanding. Selain faktor klasik, yakni bola itu bundar, juga faktor keberadaan Emery sebagai pelatih Villareal.

Unai Emery berhasil membawa Villareal ke final Piala Eropa. Di final, Villareal akan bertemu dengan tim asal Inggris, Manchester United. Sumber foto: Getty Images via Goal.com
Unai Emery berhasil membawa Villareal ke final Piala Eropa. Di final, Villareal akan bertemu dengan tim asal Inggris, Manchester United. Sumber foto: Getty Images via Goal.com
Emery mempunyai rekam jejak di Liga Inggris. Dia pernah berhadapan dengan MU sewaktu melatih Arsenal.

Selain itu, faktor pengalaman Emery di kompetesi piala Eropa. Reputasi Emery di Eropa naik berkat keberhasilannya membawa Sevilla menjadi juara Eropa di dua musim berturut-turut.

Tuahnya di Piala Eropa ini membuat klub kaya asal Prancis, PSG merekrutnya. Namun, tuah Emery di Piala Eropa tidak berjalan sesuai harapan di Liga Champions.

Termasuk partai final Piala Eropa mendatang, tercatat 5 kali Emery membawa tim berbeda pada final piala Eropa. Tiga kali sudah dia meraih piala Eropa. Sekali gagal saat melatih Arsenal. Tak heran, Emery dinilai sebagia pelatih yang akrab dengan final Piala Eropa.

MU boleh saja difavoritkan. Akan tetapi, MU juga patut berwaspada dengan Villareal, terlebih khusus faktor pengalaman Emery di Piala Eropa.

Emery seolah berada di antara dominasi tim Inggris di level Eropa. Di Liga Champions, Inggris patut berbangga karena menempatkan dua wakilnya dan berhasil menggeser tim-tim besar dari liga-liga di Eropa. Praktisnya, Liga Champions sudah menjadi kepunyaan Liga Inggris.  

Ini merupakan pencapaian yang tak boleh dipandang sebelah mata untuk tim-tim Inggris. Reputasinya terangkat di mata Eropa.

Namun, hal yang sama tidak terjadi di Piala Eropa. Alih-alih mengharapkan tuah Arsenal, malah Villareal berhasil menghancurkan harapan itu.

Spanyol tak luput memuji keberhasilan Villareal yang berhasil masuk final. Harian Marca.com (6/5/21) bahkan menulis bahwa Villareal membuat Spanyol bangga karena bisa tembus partai final Piala Eropa.

Maka dari itu, Emery mempunyai misi untuk membuktikan lebih jauh kebanggaan dari Spanyol. Misi itu termasuk mematahkan dominasi Liga Inggris di dua trofi yang dimainkan di Eropa.

Salah satu tim dari Liga Inggris sudah pasti mendapatkan trofi Liga Champions. Villareal yang mewakili Spanyol mempunyai kans untuk merebut trofi Piala Eropa sekaligus mematahkan dominasi Liga Inggris.

Akan tetapi, misi Villareal tidaklah gampang. MU masuk ke partai final dengan langkah yang cukup opitimis. Di semifinal, MU berhasil menyingkirkan wakil Italia, AS Roma dengan skor agregat yang cukup meyakinkan 8-5.

Sementara Villareal harus bekerja keras agar tak disingkirkan oleh Arsenal. Pada leg ke-2, Villareal tampil solid. Kesolidan Villareal di kandang Arsenal mematahkan dominasi dari anak-anak asuh Mikel Arteta yang hanya mencari 1 gol tanpa kebobolan di leg ke-2 semifinal Piala Eropa.

Selain itu, hasil leg ke-2 yang diperoleh MU bisa membuka asa bagi Villareal. AS Roma berhasil menang tipis 3-2 atas MU. 3 gol yang masuk ke gawang MU bisa membahasakan bahwa MU juga bisa ditembusi.

Bersama Villareal, Emery membawa misi dari tanah Spanyol pada final piala Eropa 27 Mei mendatang. Dominasi Inggris tidak boleh terjadi di Eropa. Misi yang cukup sulit, namun tidak mustahil untuk dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun