Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pep Guardiola, antara Kenyamanan dan Kewaspadaan Setelah Manchester City Menang

29 April 2021   09:12 Diperbarui: 29 April 2021   11:51 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manchester City menang 2-1 pada leg 1 semifinal Liga (28/4/21). Kemenangan yang cukup signifikan untuk laga leg 2 dan untuk langkah Man City ke partai Final di Istanbul, Turki.

Juga, kemenangan menjadi penting karena ini terjadi di markas Paris Saint-Germain (PSG), Parc Des Princes. 2 gol yang terlahir dari kaki De Bruyne dan Mahrez menjadi bekal berharga saat menjamu PSG di Etihad, Manchester.

Baca Juga: Alasannya Thomas Tuchel Harus Senang dengan Performa Timnya di Madrid

Tugas berat ada di pundak Neymar dan kawan-kawan. 2 gol mesti tercipta ke gawan Man City tanpa kebobolan.

Pelatih PSG, Mauricio Pechettino tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Menurutnya, pergi ke Manchester pada leg 2 akan menjadi tugas berat bagi timnya. Paling tidak, pasukannya harus mencetak 2 gol (Washington post.com 28/4/21)

Namun, menimbang penampilan PSG dini hari tadi, misi mencari 2 gol akan terlihat sulit. Pasalnya, Man City berhasil meredam duet maut PSG, Mbappe dan Neymar. Juga, Man City berhasil keluar dari keunggulan 1 gol PSG pada babak pertama.

Bahkan stiker muda, Kylian Mbappe terkunci total. Mbappe tak sekalipun mencatatkan tembakan tepat sasar ke gawang PSG. Penampilan gemilang Mbappe kontra Barcelona dan Bayern Munchen menjadi ompong saat berhadapan barisan belakang Man City.

Kemenangan Man City kontra PSG menguatkan jalannya ke partai final Liga Champions. Ini pun akan menjadi pengalaman pertama kali bagi Pep membawa tim yang dilatihnya ke Partai Final sejak keluar dari kursi pelatih Barca.

Dua kali Pep meraih trofi Liga Champions dengan Barca. Reputasinya terangkat. Pola permainan Tiki-Taka pun melekat dengan pola kepelatihan Pep.  

Namun, ada pihak yang menilai bahwa pencapaian itu tak lepas dari komposisi pemain yang dimilikinya di Barca pada waktu itu. Bahkan Pep sendiri mengakuinya. Keberhasilannya tak lepas dari kondisi Barca yang sementara dihuni oleh para pemain yang tampil gemilang, termasuk Lionel Messi.

Raihan Pep di Liga Champions bersama Barca menjadi pupus saat dia melatih Bayern Munchen selama 3 musim. Kendati berhasil membawa Bayern pada beberapa titel di level domestik, Pep gagal untuk membawa Bayern menjadi penguasa Eropa.

Direkrut Man City, Pep mencoba peruntungan di Eropa. Empat musim sudah Pep berada di Man City.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun