Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Target Hidup Anak Berbeda dengan Keinginan Orangtua, Bagaimana Menyikapinya?

27 April 2021   19:33 Diperbarui: 30 April 2021   20:13 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, orangtua pun harus siap batin kalau target hidup yang mereka patok justru berseberangan dengan target hidup anak mereka. Sikap orangtua di tengah situasi seperti ini sangatlah penting.

Kebersamaan orangtua dengan anak-anak (Sumber foto: Pexels.com)
Kebersamaan orangtua dengan anak-anak (Sumber foto: Pexels.com)
Di sini orangtua perlu belajar lebih jauh tentang target hidup yang diambil oleh anak mereka. Belajar itu bertujuan agar orangtua kelak mendukung sekaligus memberikan pertimbangan serta pandangan pada target hidup yang dibuat oleh anak mereka.

Dukungan bisa memberikan semangat kepada seorang anak agar dia bersungguh-sungguh mengejar target hidupnya. Sementara itu, memberikan pertimbangan tertentu bisa membuka mata seorang anak dalam melihat pelbagai kemungkinan dari target hidup yang dipilihnya.

Oleh sebab itu, orangtua tidak boleh menekan. Tidak boleh memaksakan anak untuk mengikuti target hidup mereka. Menekan dan memaksakan hanya bisa menghasilkan rasa frustrasi pada anak.

Boleh saja, anak mengikuti target hidup seturut keinginan orangtua. Namun, perlu diwaspadai juga jika hal itu mungkin dijalani dengan berat hati dan tidak serius. Dampaknya justru target hidup yang diidamkan orangtua tidak tercapai sebagaimana yang diharapkan.

Mendukung target hidup anak bisa menjadi poin untuk memompa semangatnya. Sejauh target hidup yang diambil seorang anak mengarah pada jalan yang positif dan masa depan yang baik, orangtua seyogianya mendukung dengan sepenuh hati.  

Kedua, Kalau Anak Gagal Capai Target Hidupnya, Tak boleh Menyalahkan tapi Mencari Solusi. 

Kegagalan seorang anak bisa membuat orangtua begitu kecewa. Kekecewaan itu bisa memuncak saat anak gagal untuk memenuhi target hidup yang dibuatnya sendiri. Kekecewaan itu terkadang muncul dengan ungkapan lebih menyalahkan anak daripada mencari sebab dari kegagalan tersebut.

Bagaimana pun, kegagalan untuk mencapai target hidup tak bisa dihindarkan. Orangtua harus mempersiapkan diri kalau anak mereka gagal untuk mencapai target hidup mereka.

Persiapan yang baik hadir saat orangtua tidak menyalahkan anak atas kegagalan yang terjadi. Akan tetapi, orangtua perlu membantu anak dalam melihat sebab kegagalan yang terjadi.

Kalau kegagalan itu lebih karena faktor anak sendiri, orangtua berupaya untuk mengarahkan anak mencari target hidup yang lain. Kalau lebih karena faktor dari luar, maka orangtua bisa terus mendukung anak agar tidak terbebankan oleh kegagalan yang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun