Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Alasannya Tren Positif Ronald Koeman di Barca Belum Komplit

11 April 2021   08:46 Diperbarui: 11 April 2021   08:56 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ronald Koeman, pelatih Barcelona. Sumber foto: Getty Images via Goal.com

 

Kekalahan Barcelona (1-2) dari rival abadi Real Madrid di El Clasico dini hari tadi (11/4/21) mengakhiri tren kemenangannya di tahun 2021. Berakhirnya tren positif ini bisa memberikan awasan serius bagi Barca. Antara bangkit dari kekalahan, ataukah tetap tinggal dalam kekecewaan karena terlempar ke posisi ke-3 klasemen sementara Liga Spanyol.

Dua sisi ini bisa menghantui Barca di laga-laga selanjutnya. Tentu saja, Barca tidak mau terjun bebas dalam jurang kekecewaan. Bangkit dari kekecewaan adalah cara agar peluang meraih trofi La Liga Spanyol tetap terjaga.

Secara matematis, peluang Barca merebut titel La Liga Spanyol masih terbuka. Jarak dengan Real Madrid yang sementara berada di posisi puncak hanya berbeda 1 poin.

Namun, peta klasemen liga berbeda andaikata Atletico Madrid berhasil memenangkan laga di hari esok. Jarak Barca dengan puncak klasemen pun melebar 4 poin.

Masih ada 8 laga yang tersisa. Dari 8 laga itu, situasi bisa saja berubah. Hanya satu kunci yang bisa melapangkan Atletico, El Real dan Barca dalam meraih trofi, yakni konsistensi.

Real Madrid membuktikannya pada musim 2019/20 lalu. Selepas jedah karena pandemi korona, El Real tampil konsisten di 10 laga tersisa. Sementara itu, Barca yang sempat memimpin klasemen tidak tampil konsisten. Konsistensi mengantarkan El Real naik ke puncak klasemen hingga meraih trofi La Liga Spanyol.

Makanya, kekalahan yang dialami Barca di kandang El Real tidak boleh menjadi titik balik. Konsistensi yang sudah ditorehkan pada tahun 2021 ini tak boleh rubuh begitu saja karena kekalahan pada satu laga.

Sebaliknya, kekalahan ini patut menjadi bahan introspeksi bagi Barca. Terlebih khusus Ronald Koeman. Introspeksi ini bukan saja untuk jangka pendek tetapi juga jangka panjang apabila manajemen klub tetap mempertahankannya di Barca.

Secara umum, Ronald Koeman terlihat perlahan berhasil mengangkat mentalitas Barca. Hasil positif di tahun 2021 adalah bukti nyata. Akan tetapi, hasil positif ini belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan karakter Barca secara umum.

Barca adalah tim besar. Sebagai tim besar, Barca seyogianya tidak hanya kuat saat berhadapan dengan tim-tim tertentu, namun tunduk pada tim-tim besar seperti Real Madrid dan PSG.

Tunduknya Barca pada Real Madrid dan PSG di Liga Champions menjadi salah bukti bahwa Ronald Koeman belum mendapatkan formula yang tepat untuk mengangkat performa para pemain. Barca masih terlihat gampang diprediksi lemah saat berhadapan tim-tim kuat.

Barca tampil cukup meyakinkan melawan tim-tim yang di atas kertas sudah unggul atas mereka. Namun, saat berhadapan dengan tim-tim yang mempunyai kekuatan sama atau pun lebih dari kekuatan Barca, Barca masih kesulitan.

Dalam laga El Clasico, Ronald Koeman gagal mengimbangi kekuatan Real Madrid yang masih dihuni oleh banyak pemain lama. Kegagalan ini bisa disebabkan oleh gagal untuk mengimbangi taktik yang dimainkan oleh Zidane. Pun, ini bisa membahasakan jika Koeman tidak mempunyai solusi lain ketika berhadapan dengan tim-tim yang mempunyai kemampuan yang sepadan dan di atas rata-rata dengan Barca.

Berbciara tentang kemampuan, Koeman mungkin mempunyai amunisi yang cukup minim dari dalam skuad. Messi tidak bisa diandalkan sendirian untuk memecah kemampuan lawan. Perlu butuh pemain yang mempunyai pengaruh besar yang bisa mengimbangi Messi.

Secara umum, Koeman berhasil mengeluarkan kemampuan terbaik dari para pemain. Para pemain muda berhasil diorbit ke skuad utama.

Kendati demikian, mantan pelatih Belanda ini masih membutuhkan muka-muka baru yang bisa memberikan warna baru di dalam Barca. Muka-muka baru itu bisa membentuk kekuatan klub agar tidak hanya kuat saat berhadapan dengan tim-tim tertentu, namun Barca juga sulit ditaklukan oleh tim-tim besar seperti Real Madrid.

Kekalahan dari Real Madrid membahasakan kalau tren positif yang dibangun Koeman masih kurang. Tren ini menjadi kuat apabila Koeman mempunyai para pemain yang bisa membaca taktik pelatih dengan baik dan memberikan warna baru untuk kekuatan tim.

Salam   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun