Dalam mana, para pemain itu tidak mengeluarkan talenta terbaik mereka hanya karena pelatih gagal untuk menempatkan mereka pada pola permainan tim. Juga, para pemain cenderung tidak mengikuti instruksi pelatih karena metode pendekatannya yang tidak ramah pada pemain.
Sebagai konsekuensi lanjut, permainan tim bisa jeblok. Ujung-ujungnya, pelatih bisa mejadi korban dari kemerosotan itu.
Kehadiran para pemain baru di Chelsea seolah sebuah perjudian besar bagi karir Frank Lampard pada musim ini. Pada musim lalu yang sekaligus musim pertama dari mantan pemain Chelsea ini, Lampard berhasil menunjukkan kualitas Chelsea bersaing di Liga Inggris.
Terbukti, Lampard berhasil mengantarkan Chelsea ke final liga FA sebelum dikalahkan oleh Arsenal dan menempatkan Chelsea pada klasemen empat besar Liga Inggris. Prestasi yang tidak buruk untuk kategori pelatih yang baru naik ke kompetesi Liga Inggris.
Prestasi di musim lalu itu bisa ditingkatkan apabila menimbang kualitas skuad yang dimiliki. Paling kurang, komposisi skuad musim ini patut dibarengi dengan titel.
Kalau tidak, nasib Lampard pun berada di ujung tanduk. Dalam mana, dia bisa saja didepak dari posisinya sebagai pelatih.
Frank Lampard mempunyai banyak bintang di timnya untuk saat ini. Tidak ada alasan bagi pelatih asal Inggris itu mengeluh karena persoalan kedalaman skuad. Pendeknya, pemilik klub menyediakan kapital dan Lampard mengolah kapital itu menjadi tim yang kuat dan meraih trofi.
Musim ini bisa dikatakan sebagai momen pembuktian Lampard di Chelsea. Komposisi skuadnya bisa membantu dalam pembuktian dirinya itu. Akan tetapi, Lampard juga perlu menyadari jika kondisi timnya bisa menjadi batu sandungan bagi nasibnya di Chelsea.