Dia pulang ke rumah. Melepaskan kuliahnya untuk sementara waktu. Setelah melahirkan, dia kembali berkuliah. Setelah menyelesaikan kuliahnya, dia menikah. Saat ini, anaknya sudah berada di bangku kuliah.
Andaikata sepupu saya menyimpan rahasianya bersama dengan pacarnya, bisa saja situasi berbeda terjadi. Atau juga, mengubur rahasia itu dengan cara yang salah. Misalnya, lewat pengguguran. Â
Seorang anak berani berbicara tentang rahasia mereka, apalagi rahasia yang sangat sensitif karena mereka percaya orangtua adalah solusi atas persoalan mereka. Tetapi, jika mereka melihat orangtua bukan solusi, bisa jadi mereka tidak berani untuk berbicara tentang rahasia yang mereka sembunyikan.
Mereka bisa berbicara kepada orang lain. Orang yang lebih dipercayai. Tetapi kalau tidak ditemukan orang yang dipercayai, anak bisa mengambil jalan pintas agar bisa berlalu dari rahasia yang disimpannya.
Hemat saya, banyak anak yang mengambil jalan pintas, seperti menggugurkan kehamilan mereka, terjun ke dunia obat-obatan terlarang, bunuh diri, dan jalan-jalan negatif lainnya karena mereka tidak menemukan sosok yang bisa menjadi solusi dari persoalan mereka. Mereka tidak menemukan figur yang bisa menjadi tempat untuk menyimpan rahasia mereka.
Biasanya, orang gampang berbicara tentang rahasia kepada seseorang jika mereka yakin dan percaya kepada orang itu. Tetapi kalau tidak, sangat susah untuk berbicara tentang rahasia tersebut.
Menyimpan rahasia sendiri sangatlah penting. Tetapi ada rahasia yang sangat sensitif dan menjadi beban batin. Karena ini, kita perlu berbagi kepada orang lain. Tujuannya, agar rahasia itu tidak menjadi beban batin.
Sekiranya orangtua menjadi tempat penyimpan rahasia yang tepat bagi seorang anak. Rahasia itu bisa ditutup rapat. Kalau rahasia itu membutuhkan solusi, orangtua seyogianya menjadi pemberi solusi yang bisa menenangkan anak dari beban batin karena rahasi yang tersimpan itu.