Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pemerintah Daerah Tunduk pada Komando Pusat, Penanganan Pandemi Korona di Filipina

13 Mei 2020   08:12 Diperbarui: 13 Mei 2020   11:06 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu cara kerja pemerintah selama masa karantina. Sumber foto: GMA Network.com

Filipina perlahan-lahan melonggarkan beberapa wilayah yang berada pada status karantina. Sebenarnya pelonggaran ini sudah dimulai sejak tanggal 1 Mei lalu.

Pelonggaran terus dijalankan pada beberapa wilayah lain setelah mereka menjalani 15 hari dalam status karantina (1 Mei-15 Mei). Pada 16 Mei, beberapa wilayah lain akan mendapat pelonggaran aturan karantinanya. Jadinya, hanya tertinggal beberapa wilayah yang tetap berada pada situasi karantina.

Tentunya, pelonggaran ini didasarkan pada kasus virus korona. Sampai hari ini (12/4/2020), Filipina hanya memberlakukan status karantina ketat pada beberapa wilayah yang masih terpapar korona. Selebihnya, banyak wilayah yang sudah mendapat status relaksasi.

Secara umum, dari konteks wilayah ada penurunan penyebaran wilayah yang terpapar virus Corona. Misalnya, di provinsi saya tinggal.

Hanya dua kasus yang tercatat sejak bulan Maret. Ke-2 pasien ini harus dikirim ke provinsi lain karena keterbatasan fasilitas di provinsi ini. Yang membuat provinsi ini aman dari penyebaran korona adalah karena sistem kerja dan aturan karantina yang begitu ketat dan tegas.

Tiga kasus ini mempunyai keterkaitan. Saat ditemukan kasus pertama, saat itu pula pemerintah memberlakukan lockdown total pada wilayah pasien pertama. Tidak boleh ada orang yang masuk ke wilayah itu dan penduduk wilayahnya juga tidak boleh keluar. Selama sebulan.  

Secara umum langkah tegas yang dilakukan oleh pemerintah Filipina memang patut diacungi jempol. Walaupun di balik langkah tegas itu, pemerintah juga harus bekerja ekstra keras berhadapan dengan mentalitas dan situasi masyarakat.

Mentalitas masyarakat itu nampak pada ketidakdisiplinan yang berbuah pada aneka pelanggaran selama masa karantina. Tidak tanggung-tanggung, mengutip berita dari abc.net.au (28/4/2020) lebih dari 30,000 orang yang ditangkap karena melanggar aturan selama masa karantina.

Selain itu, situasi ekonomi masyarakat menjadi salah satu tantangan serius di balik pemberlakuan karantina dan lockdown. Namun, langkah yang diambil selama lebih dari dua bulan ini paling tidak memperlambat laju penyebaran virus Corona.

Sejauh ini, per 12 Mei 2020 berdasar data dari worlddometer, jumlah kasus korona di Filipina sudah 11,350 kasus, 751 kematian dan 2106 kematian. Tingkat penyebaran masih berkonsentrasi di beberapa wilayah di Metropolitan Manila.

Presiden Filipina, Duterte memang dikenal keras dan tegas dalam menerapkan kebijakan dan merealisasikan keputusannya selama masa karantina. Bahkan Duterte sempat memerintahkan pihak keamanan untuk menembak siapa saja yang coba melanggar aturan karantina dengan mengancam nyawa dari pihak keamanan (CNBC. Com 2/4/2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun