Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Alasan Anak Tidak Mau Berteman dengan Orangtua di Media Sosial

3 Maret 2020   16:35 Diperbarui: 4 Maret 2020   04:41 3374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pola kontrol yang salah bisa menyebabkan anak-anak tidak mau berteman dengan orangtua di medsos.| Sumber: AFP/Arun Sankar

Media sosial menjadi bagian dari keseharian hidup kita saat ini. Entah berapa jam sehari seseorang menggunakan media sosial. Siapa pun bisa mempunyai platform media sosial tertentu, tanpa dibatasi oleh usia dan latar belakang tertentu.

Seorang ibu berkisah mengenai alasannya dia membuka halaman Facebook. Menurutnya, lewat FB dia bisa bertemu dan berkomunikasi dengan keluarganya yang tinggal di luar negeri. Tanpa media sosial, dia kesulitan untuk berkomunikasi dengan mereka.

Meski awalnya agak sulit baginya yang sudah berusia kepala lima untuk mengakrabi diri dengan media sosial, toh dia tidak pantang menyerah. Pada akhirnya dia merasakan dampak langsung dari media sosial yang dimilikinya. Komunikasi dengan anggota keluarganya menjadi gampang.

Dalam satu keluarga, semua anggota keluarga mempunyai halaman media sosial tertentu. Jadi media sosial bukan hanya wilayah pergaulan kaum milenial, tetapi hal itu bisa menjadi wilayah pergaulan setiap orang.

Tak dipungkiri media sosial mempunyai peran tertentu bagi relasi dalam keluarga. Anak-anak yang tinggal berjauhan bisa menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan orangtua. Begitu pun orangtua bisa memanfaatkan medsos untuk melepaskan kerinduan mereka kepada anak.

Lebih jauh, orangtua bisa memanfaatkan media sosial sebagai tempat untuk melihat perkembangan anak mereka terutama dalam penggunaan medsos. 

Walaupun apa yang ditunjukkan di media sosial itu tidak menjadi referensi utama menilai kepribadian anak-anak, tetapi paling tidak orangtua mempunyai pengetahuan bagaimana anak-anak menggunakan medsos.

Hemat saya, orangtua bisa belajar dari halaman media sosial anak. Postingan anak-anak bisa membahasakan tentang kepribadian mereka.

Saya pernah melihat seorang  ibu yang menanyakan tentang persoalan anaknya bertolak dari postingan anaknya di media sosial. Setelah ditanyakan, anaknya memberikan klarifikasi tentang makna di balik postingannya itu.

Dengan melihat dan memperhatikan postingan seorang anak, orangtua bisa mengetahui apa yang terjadi dan dialami. Bahkan kalau postingan itu sudah berada di luar koridor yang tidak pantas untuk diposting, orangtua bisa menjadikan hal itu untuk mengoreksi dan mengevaluasi sang anak.

Memiliki media sosial bagi orangtua sangatlah penting. Terlebih lagi begitu banyak anak yang menghabiskan banyak waktu mereka di media sosial. Postingan mereka bisa menjadi bahan untuk menilai dan mengevaluasi perilaku dan cara pandang mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun