Menurutnya dia acap kali tidak mengerti karena saat setelah selesai doa bersama dan merenungkan firman Allah, anggota komunitas biasa mengisi waktu dengan pembicaraan ringan.
Namun pembicaraan itu kadang berujung pada gosip. Kadang anggota komunitas menggosipkan anggota komunitas yang pada waktu itu tidak datang. Kadang juga mereka menggosipkan orang-orang yang seiman tidak bergabung dengan komunitas mereka.
Yang membuat teman ini tidak mengerti adalah komunitas yang berpayung agama malah terjebak pada hal-hal yang tidak sejalan dengan nilai-nilai keagamaan.
Jadinya, dia menjadi bingung. Kalau berhenti dari komunitas ini, dia berpikir kalau dia malah menjadi obyek gosip kelompok tersebut. Tetapi kalau bertahan di kelompok ini, ada beban batin yang menghantui dirinya.
Ada banyak komunitas yang terbentuk dengan intensi dan maksud yang benar, tetapi kemudian berjalan pada arah yang salah. Salah satu penyebab dari arah yang salah ini bermula dari bahan pembicaraan dari anggota komunitas.
Bahan dan topik pembicaraan mesti selalu terkontrol. Dalam arti, koridor pembicaraan hanya berkutat pada tujuan dan intensi dari komunitas tersebut.
Seperti misal, komunitas yang terbentuk karena faktor agama. Topik pembicaraan dalam kegiatan komunitas mesti berkutat pada soal-soal agama. Saat topik pembicaraan sudah keluar dari koridor topik dan intensi utama dari komunitas tersebut, saa itu pula ada orang yang mesti mengontrol pembicaraan tersebut.
Persoalannya, jika tidak ada pihak yang berani mengontrol bahan pembicaraan. Atau juga, ada pembiaran dengan apa yang sedang dibicarakan di dalam komunitas.
Pembiaran ini membuka peluang bagi anggota lain untuk menghadirkan cerita-cerita baru yang mengarah pada gosip pada orang lain.
Intensi utama dan pertama terbentuknya sebuah komunitas tertentu adalah naluri kita sebagai makhluk sosial. Kita ingin mengekspresikan naluri kita itu lewat membangun relasi dan persaudaran dengan sekian banyak orang. Ekspresi ini bisa tertuang lewat pembentukan sebuah komunitas.
Jadi, komunitas itu tercipta karena kita ingin menjalin persaudaraan. Tetapi kalau gosip sudah menjadi bagian dari komunitas tersebut, pada saat itu pula kita mencederai makna persaudaraan di balik terbentuknya komunitas tersebut.