Situasi pertandingan bola basket antara desa. Pukul 05.30 petang. Di sebuah lapangan bola basket. Terdengar pengumunan dari pengeras suara tentang tim dari desa mana saja yang akan bertanding pada sore hingga malam saat itu.
Perlahan tapi pasti, lapangan bola basket yang tak beratap itu mulai dipenuhi oleh para penonton. Tua-muda, perempuan dan laki-laki bersatu padu.
Pertandingan pun dimulai saat waktu menginjakkan pukul 06.00 petang. Suara-suara para fans dari kedua tim yang bertanding ikut menyemarakkan situasi permainan.
Malam tidak menjadi persoalan. Malah dengan adanya pertandingan antar desa seperti itu, situasi di malam hari di desa penyelenggara semakin ramai.
Banyak orang yang datang. Yang berbisnis menjual makanan ringan secara tidak langung akan tertimpa keuntungan.
Penyelenggara turnamen bola basket itu mengatur jadwal bermain di malam hari karena sebagian dari mereka mempunyai kesibukan kalau siang hingga petang pukul 04.00.
Bermain bola basket pada malam hari bukanlah persoalan. Beberapa desa sudah membangun lapangan beratap. Lapangan itu pun dilengkapi dengan spotlight yang bisa digunakan saat menerangi sebuah pertandingan di malam hari.
Kalau belum beratap, mereka akan menempatkan beberapa tiang untuk spotlight. Sehingga bukan persoalan kalau permainan bola basket berlangung hingga pukul 09.00 malam.
Semua orang menikmati permainan bola basket. Yang menang tentunya akan bersukaria bersama tim mereka. Yang kalah pulang dengan pelbagai macam komentar dan analisa di balik kekalahan yang terjadi pada tim mereka.
Ini adalah salah satu situasi bagaimana masyarakat Filipina mencintai pertandingan bola basket. Situasi ini sudah menjadi pemandangan umum di Filipina.
Setiap adanya pesta baik itu pesta desa, pesta kabupaten dan provinsi, pertandingan bola basket akan menjadi turnamen yang sangat dinantikan oleh banyak orang.
