Mohon tunggu...
Dona🍀
Dona🍀 Mohon Tunggu... Insinyur - a lifetime student ^^

a woman, book lover, traveller (wannabe). Trying to live like a lily, which can grow and bloom even in a plain. :)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sebuah Catatan Perjalanan ke Malaysia dan Singapore (part 2)

31 Juli 2014   21:36 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:45 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ok, karena hari ini masih hari kamis dan masih dalam masa libur lebaran yang sangat lowong. Catatan perjalanan ke Malaysia dan Singapore Mei lalu akan saya lanjutkan :).

Dengan penerbangan pertama ke Kuala Lumpur pagi itu, saya benar-benar merasa excited berada dalam pesawat. Rasa excited tersebut bahkan mengalahkan rasa kantuk saya. Penerbangan dari Jakarta ke Kuala Lumpur membutuhkan waktu sekitar 2 jam-an, sama seperti ke Medan ke kampung halaman saya. Berangkat dari Jakarta pukul 6.30 pagi akan tiba pukul 8.30, akan tetapi karena waktu Malaysia lebih cepat 1 jam dari Indonesia (daylight saving), kami tiba di Kuala Lumpur, di LCCT pukul 9.30 waktu Malaysia. Melihat kondisi bandara LCCT, saya pikir tidak lebih keren dari Bandara di Indonesia, mungkin karena merupakan bandara untuk Low Cost Carrier (penerbangan murah). Selain itu di LCCT, penumpang membutuhkan energi ekstra untuk berjalan dari tempat parkirnya nya-pesawat ke area imigrasi. Saat itu, kami berjalan sekitar 10 – 15 menit. Oh ya, satu kelebihan bandara Indonesia di banding dengan LCCT adalah, di Indonesia, hamper semua bandara free wifi, tapi kalau di LCCT Malaysia, no free wifi saya kira (cmiiw J).

Setelah melewati kantor urusan imigrasi yang tidak terlalu ribet, saya keluar dari bandara dan mencari bus ke daerah Bukit Bintang Kuala Lumpur, tempat penginapan saya. Ternyata setelah cross check dengan semua armada bis dan bertanya ke petugas di bandara, tidak ada bus langsung dari LCCT ke Bukit Bintang. Saya perlu transit di KL Sentral. KL Sentral itu adalah pusat pertemuan transportasi massal di Malaysia, mulai dari bus, MRT, dan mono rail. Tiket bus dari LCCT ke KL Sentral adalah 7 ringgit. Waktu yang dibutuhkan dari LCCT ke KL Sentral adalah sekitar 1.5 jam. Setiba di KL Sentral, perut sudah terasa keroncongan. Awalnya pengen makan makanan khas Malaysia, tapi karena sudah sangat lapar dan yang pertama dilihat adalah Burger King, maka saya putuskan untuk siang itu, saya makan di BK saja. FYI, harga BK di Malaysia lebih murah dibandingkan di Indonesia, kalau ga salah beda sekitar 5 ribuan (untuk whooper junior :D). FYI, di KL Sentral ada free wifi :) (informasi penting buat sesama fakir free wifi)

[caption id="attachment_317306" align="alignnone" width="384" caption="Whooper Junior :)"][/caption]

[caption id="attachment_317316" align="alignnone" width="400" caption="mall di KL Sentral"]

14067914801724616296
14067914801724616296
[/caption]

Perut sudah terisi, saatnya bergerak untuk memulai petualangan di Kuala Lumpur. Dari KL Sentral, kami menuju ke stasiun monorail. Untuk ke stasiun monorail dari KL Sentral, harus melewati sebuah mall yang lumayan megah. Wah, keren ya, di area terminal ada mall yang sangat megah. Sedikit iri untuk bagian ini di Malaysia. Di stasiun monorail tujuan bukit bintang, antrian dari penumpang sangatlah tidak teratur, ga beda jauh dengan Indonesia, orang – orang berdesakan dan berisik. Yah tapi tetap aja mereka lebih baik dari Indonesia, secara sudah punya monorail J. Dan tarif monorail sangat terjangkau sekali, hanya 2 sen (1 Ringgit = 3500 rupiah, 2 sen = 700 rupiah) dari KL Sentral ke stasiun Bukit Bintang. J. Kapan ya di Indonesia ada transport semurah itu. Untuk urusan di dalam monorail, ga beda jauh juga dengan di Indonesia, penuh dan sesak, dan berdesak-desakan. Yah, karena sudah terbiasa di Indonesia dan terlatih, ga begitu kaget sih jadinya. Hehe

[caption id="attachment_317307" align="alignnone" width="400" caption="koin monorail"]

14067909491114214284
14067909491114214284
[/caption]

Kira – kira 20 menitan di dalam monorail saya sudah tiba di stasiun Bukit Bintang. Wah, sangat excited, Area Bukit Bintang itu adalah area penginapan murah di Kuala Lumpur, rumah bagi para backpacker. Kalau di Jakarta, area Bukit Bintang itu seperti area Jalan Jaksa kali ya, tapi lebih luas. Dari Stasiun Bukit Bintang ke Penginapan saya di jalan Alor, hanya membutuhkan sekitar 7 menit berjalan kaki. Sampai di penginapan dan mengurus semua administrasi, saya pun di persilahkan ke kamar saya. Melihat kondisi kamar cukup baik dan tidak mengecewakan, saya bersyukur bias mendapatkan penginapan ini, 2 bed + AC + bath room + TV dengan harga 300 ribuan/night/orang.

Mandi dan beristirahat sebentar, saya dan icha memutuskan untuk melanjutkan explore KL segera. Mengingat waktu kami yang terbatas dan harus dimaksimalkan. Tepat pukul 14.00 , saya keluar dari penginapan. Tujuan pertama adalah Bukit Caves, yakni tempat suci orang Hindu di Malaysia. Untuk ke Bukit Caves, kami harus kembali ke KL Sentral dengan monorail dan melanjutkan dengan MRT. Tiket monorail 2 sen, tiket MRT dari KL Sentral – Batu Caves : 6 ringgit. Dari KL Sentral ke Batu Caves membutuhkan waktu 40 menit. Oh ya, untuk menggunakan transport massal di Malaysia, jangan pernah malu bertanya, jika tidak tahu. Karena orang Malaysia itu benar-benar sangat baik dan ramah, even mereka tahu saya dari Indonesia. Jadi ga ada tuh namanya rasis J. Untuk komunikasi bisa menggunakan bahasa Melayu dan bahasa Inggris. Kebetulan saya orang Medan dan lumayan bisa menggunakan logat Melayu, saya tidak menemukan kesulitan untuk berkomunikasi (bertanya) dengan mereka. Berbeda dengan Icha, sahabatku yang asli Bantul Djogja, dia tidak terbiasa, sehingga kebanyakan diam dan mengandalkan saya. Hehe.

[caption id="attachment_317308" align="alignnone" width="400" caption="ruang tunggu MRT, bukan Sentul Bogor ya :)"]

1406791033239753964
1406791033239753964
[/caption]

[caption id="attachment_317310" align="alignnone" width="400" caption="di dalam MRT"]

1406791117486666454
1406791117486666454
[/caption]

Batu Caves itu adalah sebuah bukit dan gua kuil, tempat suci orang India di Malaysia. Untuk masuk ke area tersebut gratis. Ada patung Krisna yang sangat besar di depan gua. Dan di dalam gua banyak kuil kuil dengan patung dewa Hindu. Untuk masuk ke gua, kita perlu menapaki tangga yang lumayan banyak. Tinggi semua anak tangga ada sekitar 200 m. Untuk masalah konstruksi saya masih sangat heran dengan cara mereka untuk membangun kuil gua tesebut. Sangat mengagumkan. Untuk detail-nya silahkan melihat di photo. Sangat beruntung saat itu, ada perayaan di gua tsb. Jadi saya bisa menikmati upacara keagamaan Hindu di Malaysia. Sangat menarik.


[caption id="attachment_317312" align="alignnone" width="533" caption="Patung Krisna"]

1406791230438755777
1406791230438755777
[/caption]

[caption id="attachment_317314" align="alignnone" width="300" caption="taman di area kuil"]

14067913431886923581
14067913431886923581
[/caption]

[caption id="attachment_317315" align="alignnone" width="300" caption="phot o yang di-take oleh saudara TKI di Malaysia"]

14067914041051145289
14067914041051145289
[/caption]

[caption id="attachment_317321" align="alignnone" width="400" caption="gadis kecil yang cantik yang ikut upacara"]

1406791717517533901
1406791717517533901
[/caption]

[caption id="attachment_317323" align="alignnone" width="400" caption="di kuil dalam gua"]

1406791823556118237
1406791823556118237
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun