Surabaya, 30 Desember 2024 Limbah sayur yang sering kali menjadi masalah di lingkungan rumah tangga dan pasar tradisional kini dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik berkualitas tinggi. Hal ini dibuktikan oleh Doni Prasetya, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, dengan NIM 1312100079. Lewat proyek penelitian bertajuk "Pemanfaatan Limbah Sayur sebagai Pupuk Organik dengan Teknologi Komposter sebagai Upaya Mengurangi Sampah Organik", Doni menawarkan solusi inovatif dan ramah lingkungan untuk mengatasi masalah sampah organik.Â
Dalam penelitian ini, Doni memanfaatkan teknologi komposter sederhana namun efektif untuk mengolah limbah sayur menjadi kompos. Teknologi ini menggunakan wadah tertutup yang dirancang untuk mempercepat proses penguraian bahan organik dengan bantuan mikroorganisme. Dengan waktu pengolahan sekitar 14-21 hari, limbah sayur yang biasanya hanya terbuang percuma dapat diubah menjadi pupuk organik yang kaya nutrisi dan bermanfaat untuk pertanian serta penghijauan lingkungan.Â
"Saya ingin menciptakan solusi yang mudah diterapkan oleh masyarakat umum, terutama di kota-kota besar seperti Surabaya, di mana volume sampah organik cukup tinggi," ungkap Doni saat diwawancarai. Ia menambahkan bahwa teknologi ini dapat digunakan di lingkungan rumah tangga, pasar, atau bahkan institusi pendidikan untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sekaligus mengurangi beban sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).Â
Hasil penelitian Doni menunjukkan bahwa pupuk organik dari limbah sayur memiliki kandungan nutrisi yang tidak kalah dengan pupuk komersial. Selain itu, penggunaan teknologi komposter juga membantu mengurangi emisi gas metana yang dihasilkan oleh sampah organik di TPA. Proyek ini, menurut Doni, berpotensi menjadi salah satu solusi praktis untuk mendukung target pemerintah dalam mengurangi volume sampah hingga 30% pada tahun 2025.Â
Doni berharap hasil karyanya dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat dan lingkungan. "Sebagai mahasiswa hukum, saya ingin menunjukkan bahwa peran kita tidak hanya terbatas pada ranah hukum, tetapi juga pada isu-isu sosial dan lingkungan yang membutuhkan perhatian serius," jelasnya. Â Keberhasilan Doni dalam mengembangkan teknologi komposter ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi sederhana namun tepat sasaran dapat memberikan dampak signifikan. Proyek ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.Â
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya turut mendukung penuh inisiatif Doni dan mendorong mahasiswa lainnya untuk aktif berkarya demi menciptakan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat. "Kami bangga dengan capaian Doni, yang tidak hanya berprestasi secara akademik tetapi juga mampu memberikan dampak nyata bagi lingkungan," ujar salah satu dosen pembimbingnya. Dengan langkah kecil ini, Doni Prasetya telah menunjukkan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari hal-hal sederhana yang bermanfaat bagi masa depan bumi dan generasi mendatang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI