Mohon tunggu...
Doni Bastian
Doni Bastian Mohon Tunggu... Silentist..

Kontak WA 0821 1450 1965

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Indonesia, Dari Raja Gula Dunia Menjadi Importir Terbesar

26 September 2025   14:10 Diperbarui: 26 September 2025   14:10 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia sebagai Importir Gula

Saat ini, Indonesia menjadi salah satu importir gula terbesar dunia. Data dari organisasi internasional menunjukkan, impor gula Indonesia mencapai jutaan ton setiap tahunnya, terutama dari Thailand, India, dan Australia. Ironisnya, Indonesia mengimpor gula bukan hanya untuk industri makanan dan minuman, tetapi juga untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga.

Fenomena ini memperlihatkan bahwa produksi gula nasional tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Konsumsi masyarakat meningkat, industri makanan dan minuman terus berkembang, sementara produksi stagnan.

Analisis Penyebab Perubahan

Ada beberapa poin kunci yang menjelaskan mengapa Indonesia beralih dari eksportir menjadi importir:

  1. Kurangnya Investasi Teknologi
    Pabrik gula yang berusia puluhan hingga ratusan tahun tidak pernah diremajakan secara menyeluruh. Modernisasi terbatas, sehingga daya saing rendah.

  2. Kebijakan Pertanian yang Tidak Konsisten
    Pergantian kebijakan dari masa ke masa membuat arah pengembangan gula tidak konsisten. Kadang fokus pada swasembada, kadang membuka impor besar-besaran.

  3. Persaingan dengan Komoditas Lain
    Petani lebih memilih menanam sawit atau tanaman lain yang dianggap lebih menguntungkan ketimbang tebu.

  4. Kebutuhan Dalam Negeri yang Tinggi
    Indonesia adalah salah satu pasar terbesar gula dunia. Pertumbuhan penduduk dan industri membuat permintaan jauh melampaui produksi.

  5. Inefisiensi Tata Niaga
    Distribusi dan rantai pasok gula di Indonesia panjang dan rumit, sehingga harga di konsumen tinggi meskipun harga di tingkat petani rendah.

Peluang dan Jalan Keluar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun