Mohon tunggu...
Dongeng Kopi
Dongeng Kopi Mohon Tunggu... Pramusaji - Berbiji baik, tumbuh baik!

Kedai Kopi yang terintegrasi dengan Taman Baca Alimin, serta Rumah Sangrai yang menghasilkan aneka kopi biji dan bubuk. Ruang paling pas untuk buku, kopi dan komunitas. Hadir di Umbulmartani, berada di kaki Merapi, dan Sasana Krida Dongeng Kopi Roastery di Tirtomartani, 700 meter dari Candi Kedulan, 5 Kilometer dari Candi Prambanan. Keduanya ada di Sleman Jogjakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Puisi tentang Kopi, Awal dari Dongeng Kopi di Twitter 2012 Silam

13 Januari 2022   19:59 Diperbarui: 13 Januari 2022   20:08 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tagline kali pertama Dongeng Kopi sebelum menjelma menjadi kedai (Dokpri)

Dari maya ke nyata. Dari 140 karakter ke karakter tak terbilang. Dari sosial media ke media untuk bersosialisasi; kopdar.

twitter adalah ruang pertama kali kami hadir menyapa kawan-kawan untuk berbagi cerita. Kami percaya, secangkir kopi adalah pemula kita melakukan banyak hal. Mencipta imaji, menghadirkan optimisme, membakar semangat, menghidupkan percakapan, memantik gagasan, dan menggusur kebuntuan.

@dongengkopi hadir sebagai ruang alternatif berbagi budaya tutur yang sarat akan makna, sarat akan kebijaksanaan dan pesan-pesan moral bersama kehangatan yang berkelindan didalamnya, lewat cuitan yang lantas berlanjut dalam interaksi di dunia nyata. Lewat kedai kopi dalam wahana sambung rasa; kopi darat.

Semuanya dari oleh dan untuk penggemar kopi. Kami memulainya dan akan terus seperti itu. Termasuk kutipan diatas, itu dicipta oleh salah satu kawan setia mencuit saat itu. Dimana ajakan untuk berbagi cerita lewat Dongeng Kopi.

Buku Daftar Hadir dari kesekian jilid di Dongeng Kopi
Buku Daftar Hadir dari kesekian jilid di Dongeng Kopi
Kalau berbagi cerita di maya warga @kerepdol.an sudah tidak ada duanya. Tidak terhitung kami dapat kunjungan tersebab dari getok tular. Cerita yang kawan-kawan bagikan juga selalu menarik dan kerap kami pos ulang.
Saat singgah Umbulmartani kami dokumentasikan berbagai cerita kopilovers lewat buku daftar hadir yang tahun kedua kami menapak di dekat kampus @uiiyogyakarta ini membukukan jilid ke sembilan.

Jadi, kalau kamu punya cerita begitu selepas sesap kopi tidak ada yang mendengarkan, atau memperhatikan pergilah ke DKJ. Kami siap mendengar atau mewadahimu dalam buku daftar hadir. Piye?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun