Mohon tunggu...
Dongeng Kopi
Dongeng Kopi Mohon Tunggu... Pramusaji - Berbiji baik, tumbuh baik!

Kedai Kopi yang terintegrasi dengan Taman Baca Alimin, serta Rumah Sangrai yang menghasilkan aneka kopi biji dan bubuk. Ruang paling pas untuk buku, kopi dan komunitas. Hadir di Umbulmartani, berada di kaki Merapi, dan Sasana Krida Dongeng Kopi Roastery di Tirtomartani, 700 meter dari Candi Kedulan, 5 Kilometer dari Candi Prambanan. Keduanya ada di Sleman Jogjakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pernah Benci Kedai Kopi Sampai Bikin Petisi, Kini Justru Suka Berlama-lama

18 April 2021   11:25 Diperbarui: 18 April 2021   11:54 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Petisi perlawanan atas kopi pernah terjadi diinisiasi oleh kaum perempuan pada tahun 1674.

Dongeng Kopi juga disukai perempuan dan anak-anak. Dokpri 2020

Protes ini muncul karena para lelaki lebih banyak menghabiskan waktu di kedai kopi sehingga minuman hitam tersebut dianggap biang keladi para pria meninggalkannya. Selain itu dalam petisi yang berjudul 'The Women's Petition Againts Coffee' ini mengolok-olok pelanggan kedai kopi, yang kebanyakan kaum adam saat itu, karena kebanyakan ngobrol sepanjang hari dan menjadi mirip seperti perempuan.

"Pria akan menjadi cerewet akibat minum kopi. Keadaan ini tentu akan merebut kemampuan kaum hawa untuk mengadu, lebih pandai bicara karena mereka belajar banyak hal di kedai kopi".

Sebuah anggapan yang kurang tepat karena perdebatan dengan perempuan 10 teori terbaiknya tidak pernah ada yang mujarab.

Sekarang komposisi pengunjung kedai kopi justru seimbang. Pada hari hari tertentu bahkan lebih banyak perempuan ketimbang laki laki yang tandang di Dongeng Kopi, singgah Umbulmartani.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun