Mohon tunggu...
H.D. Silalahi
H.D. Silalahi Mohon Tunggu... Insinyur - orang Tigarihit

Military Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Singapura, Negeri Mungil dengan Alutsista Tercanggih di Asia Tenggara

27 September 2020   06:00 Diperbarui: 28 September 2020   02:30 2723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
UAV Searcher Mk. II (sumber : indomiliter.com)

Pernah mendengar Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma? Operasi ini adalah operasi militer yang sukses membebaskan peneliti dari Ekspedisi Lorentz 95 yang disandera Organisasi Papua Merdeka.

Selain melambungkan nama Prabowo Subianto yang kala itu berperan sebagai komandan operasi, tanpa banyak diketahui, ternyata ada andil Singapura dalam mendukung suksesnya operasi tersebut.

Iya, Singapura, sebuah Negeri kecil di ujung Semenanjung Malaya, negeri yang dijuluki Alm. Presiden BJ Habibie dengan sebutan "Little Red Dot".

Dalam operasi pembebasan sandera tersebut, Singapura meminjamkan UAV Searcher (drone fixed wing) milik Angkatan Udara Singapura, yang digunakan untuk melakukan pengintaian dan memetakan lokasi para sandera.

Bisa dibayangkan, betapa visionernya pengambil kebijakan negeri yang diinisiasi oleh Sir Thomas Raffles ini. Pada tahun 1996, Singapura merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memiliki pesawat tanpa awak.

UAV Searcher Mk. II (sumber : indomiliter.com)
UAV Searcher Mk. II (sumber : indomiliter.com)

Semenjak Singapura merdeka pada tahun 1965, Lee Kwan Yew, pendiri sekaligus Perdana Menteri Pertama Negeri Singa ini, sejak awal sudah menyadari bahwa pembangunan kekuatan militer yang mumpuni akan membuat peran Singapura menonjol dalam konstelasi geopolitik kawasan sekaligus mengkompensasi kecilnya wilayah geografis negara kota ini.

Tidak berselang lama setelah memproklamirkan kemerdekaan Singapura, Lee Kwan Yew langsung meminta bantuan negara Israel untuk melatih personil militernya sekaligus merancang "blue print" pembangunan postur kekuatan militer Singapura.

Tidaklah mengherankan, bila ditelaah lebih jauh, postur kekuatan militer, doktrin pengerahan kekuatan dan jenis-jenis satuan-satuan militer Singapura sangat mirip dengan Israel.

Satu kemiripan yang paling gampang dilihat adalah pembangunan infrastruktur jalan raya di Singapura dirancang mirip dengan jalan raya di Israel yakni sewaktu-waktu dapat difungsikan sebagai landasan pesawat tempur dalam kondisi darurat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun