Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bioskop Hadir di Aceh, Apa Untungnya?

8 Agustus 2019   11:05 Diperbarui: 8 Agustus 2019   17:56 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rencana Chairul Tanjung bersama perusahaannya membangun pusat perbelanjaan dan hiburan di Banda Aceh disambut beragam respon. Ada positif dan ada negatif. Iklim investasi yang sehat memang dibutuhkan Aceh, tidak elok selamanya mengandalkan APBD. Perlu terobosan ekonomi, salah satunya mengundang investor.

Bagi rakyat Aceh, pusat perbelanjaan sudah tak asing lagi terutama di Kota Banda Aceh. Namun pusat hiburan terutama bioskop tentu akan melahirkan debat. 

Apalagi Aceh sedang menerapkan syariat Islam secara formal. Tentu saja kehadiran bioskop akan menuai respon negatif, meski sejatinya tidak perlu dirisaukan. 

Bioskop sama halnya dengan pisau, tergantung pengguna. Jika pengguna mau menjadikannya sebagai hal positif tentunya akan positif dan sebaliknya. 

Justru kehadiran bioskop secara ekonomi akan meningkatkan pendapatan daerah maupun warga. Betapa tidak, bioskop merupakan salah satu hiburan yang menyebabkan warga Aceh ke luar daerah hanya untuk menyaksikan film-film terbaru.

Bila Aceh telah memiliki bioskop, mereka penggemar film layar lebar tak perlu lagi ke luar daerah. Warga setempat juga dapat berjualan di sekitar bioskop. Tenaga kerja juga terserap dengan hadirnya pusat hiburan yang tetap menjaga norma agama dan adat. 

Teknis agar bioskop tetap menjaga norma agama dan adat istiadat dapat mencontoh Arab Saudi maupun daerah lain yang menerapkan bioskop Islami. Satu hal yang pasti, kehadiran bioskop akan melahirkan peluang ekonomi yang harus dimaksimalkan. Para investor pun tak ragu lagi menanamkan uangnya di Aceh.

Semakin banyak investor hadir, ekonomi akan semakin membaik. Pilihan kerja juga semakin banyak. Bioskop salah satu hiburan yang masih membutuhkan investor. 

Jika nantinya bioskop yang dibangun Chairul Tanjung sukses menyedot animo masyarakat, saya yakin akan bertambah investor yang akan ikut membangun bioskop. 

Terkait dampak negatif dengan hadirnya bioskop, menurut saya terlalu dibesar-besarkan. Dulunya sebelum tsunami terjadi, Banda Aceh sudah pernah memiliki bioskop. 

Toh nantinya bioskop di Banda Aceh dapat diatur agar tidak melanggar norma agama dan adat. Jangan sampai pemikiran negatif menghambat investasi maupun keinginan warga Banda Aceh memiliki bioskop.

Kehadiran bioskop harus dilihat dengan kacamata positif. Jangan buru-buru menganggap bioskop tempat baru melakukan maksiat lahir. Toh maksiat dapat dilakukan di manapun dan kapanpun tanpa memilih tempat dan waktu. Entah itu di kantor pemerintahan, swasta, warkop, bahkan di rumah ibadah sekalipun manusia bisa berbuat maksiat.

Rakyat Aceh harus membuka diri dengan investasi. Kemiskinan dan pengangguran harus perlahan dikurangi. Pemerintah tidak akan mampu melakukan itu tanpa bantuan swasta. Investor menjadi penting dalam rangka mengurangi angka kemiskinan maupun pengangguran. Percayalah, bioskop lebih banyak untungnya ketimbang rugi.

Bayangkan kita dapat menyaksikan film-film kelas dunia di tanah lahir sendiri. Bukan hanya itu, film karya anak Aceh hadir di bioskop sendiri kan lebih asyik. Ketimbang harus menghabiskan dana transportasi dan penginapan jika menonton di luar daerah. Sungguh menarik nantinya nonton film-film Aceh di bioskop. Setuju?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun