Ada yang bertanya, barangkali pertanyaan itu bukan hanya muncul di benak pendukung Jokowi akan tetapi pendukung Prabowo juga bertanya; apa tujuan Prabowo ke Brunei Darussalam? mengapa ke sana, ada apa di sana? Pertanyaan-pertanyaan itu muncul ketika hoaks beredar terkait kaburnya Prabowo. Selain ingin menggembosi gerakan rakyat, isu itu cukup viral bahkan beberapa media langsung memberitakan.
Kembali ke pertanyaan awal, apa tujuan Prabowo ke Brunei Darussalam. Menurut saya, tujuannya adalah ingin memastikan Brunei bersedia menjadi negara donor bila Indonesia mengalami krisis pasca konflik. Tidak ingin terjebak utang barat (USA, IMF) dan China, Prabowo butuh Brunei bila suksesi berlangsung mulus. Brunei dianggap cukup kuat untuk menjadi negara donor.
Bila Brunei menyatakan siap maka aksi 22 Mei atau 25 Mei bakal terjadi. Bila tidak, aksi bisa dinyatakan batal. Kalaupun ada aksi maka aksi itu hanya sebagai aksi biasa. Tidak terjadi pergantian kepemimpinan nasional. Bila melihat gelagat Prabowo yang belum melunak maka bisa dipastikan Brunei telah siap. Wajar bila Australia mengirimkan kapal perang ke Tanjung Priok, Amerika Serikat juga demikian. Dari Sumatera tepatnya Aceh, kapal perang Prancis sudah tiba bahkan pesawat tempurnya mendarat di Aceh.
Bukan kebetulan gerakan pasukan dan kapal perang hadir di perairan Indonesia. Meski bayang-bayang teroris bahkan bom bunuh diri bakal terjadi, namun niat pendukung Prabowo belum surut. Kekhawatiran Polri aksi 22 Mei akan diganggu teroris seolah dianggap angin lalu. Rakyat sudah mulai tak percaya pada pihak kepolisian, entah mengapa, yang pasti hal itu perlu evaluasi bagi pihak kepolisian.Â
Aksi 22 Mei menurut saya akan tetap terjadi, soal kuantitas dan kualitas akan bergantung pada Prabowo dan Jokowi serta SBY. Ketiga tokoh inilah yang menentukan nasib bangsa Indonesia. Analisa saya bisa jadi salah dan semoga salah. Selamat berpuasa.
