Mohon tunggu...
Doly Fillamenta
Doly Fillamenta Mohon Tunggu... Musisi - sediakanlah waktu untuk bersenang-senang

saya adalah seorang penulis, peneliti, komposer, arranger, violinist, saxophonist dan flutist

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hilangnya Jiwa Seorang Penulis (Bagian Satu)

28 Januari 2021   09:09 Diperbarui: 28 Januari 2021   09:43 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Foto Doly Fillamenta

Seiring redanya hujan seketika itu juga tulisanku  selesai dan siap untuk diserahkan ke redaksi besok, lalu aku mulai menuju kamar mandi untuk membersihkan seluruh tubuhku. Selesai mandi aku menyiapkan baju, celana dan jaket jeans yang kubeli disebuah lapak daerah beringharjo beberapa waktu lalu.

19.15 WIB

Baju kaos putih, celana jeans biru, jaket jeans biru, sepatu warior dan tas ransel eksport sudah siap dan segera menuju motor. Kuengkol motor tua yg kuberi nama "pitung" karena motorku honda c70 tahun 75 warna hijau. Kupacu sepeda motorku dari sewon menuju jalan kaliurang dengan kecepatan 50 km/jam.

19.40 WIB

Kuparkir motorku di parkiran motor dan segera ku menuju pintu depan rumah makan yang sudah dijanjikan tadi. Dari kejauhan aku melihat ada 3 orang di sebuah meja dan satu orang yang kukenal sang editor dari tim redaksi melambaukan tangannya kepadaku, lalu aku menuju ke meja tersebut. Sesampainya di meja sebeluk duduk aku menyodorkan tanganku ke kedua orang yang belum kukenal tadi. 

Singkat kata setelah kami kenal dan saling bercanda satu sama lain lalu makanan dan minuman kami tiba dimeja, kebetulan malam ini kusiapkan "kelaparanku" untuk menyantap hidangan rumah makan yang gak tau kapan lagi bisa makan di sini, maklum anak kos dan mahasiswa...hahahhaa. 

20.30 WIB

Selepas makan kami mulai melakukan ritual khas yaitu "udud". Udud adalah istilah yang sering dipakai masyarakat jawa yang artinya adalah "merokok". Kepulan asap rokok semakin berdeformasi membentuk sesuatu yang tidak bermakna. Lalu tiba-tiba salah satu teman yang baru kukenal yang bernama Bani mengajak untuk bicara selagi teman satunya berbicara dengan Eko (editor).

Bani: "mas doly sudah lama menjadi penulis bayaran ya..?"

Aku: " eee..nggak mas baru 2 tahunan itupun awalnya diajak temen, lumayanlah mas buat tambah-tambah uang saku"

Bani: "Waahh....hebat itu mas, oiya sekarang kegiatannya apa mas selain menulis?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun