Seiring redanya hujan seketika itu juga tulisanku  selesai dan siap untuk diserahkan ke redaksi besok, lalu aku mulai menuju kamar mandi untuk membersihkan seluruh tubuhku. Selesai mandi aku menyiapkan baju, celana dan jaket jeans yang kubeli disebuah lapak daerah beringharjo beberapa waktu lalu.
19.15 WIB
Baju kaos putih, celana jeans biru, jaket jeans biru, sepatu warior dan tas ransel eksport sudah siap dan segera menuju motor. Kuengkol motor tua yg kuberi nama "pitung" karena motorku honda c70 tahun 75 warna hijau. Kupacu sepeda motorku dari sewon menuju jalan kaliurang dengan kecepatan 50 km/jam.
19.40 WIB
Kuparkir motorku di parkiran motor dan segera ku menuju pintu depan rumah makan yang sudah dijanjikan tadi. Dari kejauhan aku melihat ada 3 orang di sebuah meja dan satu orang yang kukenal sang editor dari tim redaksi melambaukan tangannya kepadaku, lalu aku menuju ke meja tersebut. Sesampainya di meja sebeluk duduk aku menyodorkan tanganku ke kedua orang yang belum kukenal tadi.Â
Singkat kata setelah kami kenal dan saling bercanda satu sama lain lalu makanan dan minuman kami tiba dimeja, kebetulan malam ini kusiapkan "kelaparanku" untuk menyantap hidangan rumah makan yang gak tau kapan lagi bisa makan di sini, maklum anak kos dan mahasiswa...hahahhaa.Â
20.30 WIB
Selepas makan kami mulai melakukan ritual khas yaitu "udud". Udud adalah istilah yang sering dipakai masyarakat jawa yang artinya adalah "merokok". Kepulan asap rokok semakin berdeformasi membentuk sesuatu yang tidak bermakna. Lalu tiba-tiba salah satu teman yang baru kukenal yang bernama Bani mengajak untuk bicara selagi teman satunya berbicara dengan Eko (editor).
Bani: "mas doly sudah lama menjadi penulis bayaran ya..?"
Aku: " eee..nggak mas baru 2 tahunan itupun awalnya diajak temen, lumayanlah mas buat tambah-tambah uang saku"
Bani: "Waahh....hebat itu mas, oiya sekarang kegiatannya apa mas selain menulis?"