Mohon tunggu...
Dr.Ari F Syam
Dr.Ari F Syam Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi, Praktisi Klinis,

-Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM (@DokterAri) -Ketua Umum PB Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspada Pemberitaan Pembunuhan Pulo Mas

27 Desember 2016   22:37 Diperbarui: 27 Desember 2016   23:06 2797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Siapapun akan kaget mendengar berita pembunuhan Selasa pagi di daerah Pulo Mas Jakarta Timur diminggu terakhir tahun 2016 ini.  Yang membuat kita setengah tidak percaya, bahwa terdapat  6 korban tewas dalam perampokan dan pembunuhan sadis ini dan 5 korban dalam kondisi kritis dengan  total  korban berjumlah 11 orang. Korban2 ini ditemukan dalam kondisi  tersekap dalam  ruang sempit/WC berukuran  2x1 M. Sehingga diduga sebagian korban tewas karena hipoksia atau kekurangan oksigen.

 Berita ini begitu  cepat tersebar dan menjadi "breaking news" pada beberapa media TV. Bahkan beberapa media TV melakukan pemberitaan secara  "live" dari rumah korban dan menggambarkan kondisi rumah korban. Di beberapa "what's app" grup juga tersebar foto2 korban. Berita medsos dihiasi oleh berita pembunuhan keji tersebut. Memang polisi sedang bekerja keras mengungkap kasus tersebut. 


 Berita2 ini membuat kita marah dan sedih kenapa ada orang2 yang berhati keji tersebut dan dengan mudahnya menghilangkan nyawa beberapa orang sekaligus termasuk anak2 yang tidak berdosa. Di satu sisi berita ini akan membuat stress tersendiri buat anggota keluarga dekat korban, karena kehilangan mendadak keluarga yang dicinta dalam waktu singkat dan dengan tidak wajar. Kehilangan mendadak pasti menjadi stresor yang berat buat keluarga dekat korban.


 Info pembunuhan yang terus menerus diberitakan baik oleh media cetak dan elektronik juga bisa menjadi faktor pencetus terjadi kepanikan buat orang2 yang tidak berhubungan langsung dengan korban. Melihat kasus pembunuhan Pulo Mas Jakarta Timur  ini,  kita bisa  berpikir macam2 seputar keamanan di rumah. Rumah dengan pagar tinggi dan CCTV serta banyak orang di rumah, tidak luput dari kejaran pembunuh. 

Sebaliknya rumah dengan pagar rendah atau tanpa pagar sekalipun  dan saat kita  sendiri belum tentu juga mudah menjadi sasaran perampokan dan pembunuhan. Jadi memang segala sesuatunya bisa saja terjadi. Walau bagaimanapun kita tetap selalu waspada  walau juga tidak boleh mudah merasa cemas berlebihan karena kejahatan bisa terjadi dimana saja dan kapan saja.


 Pengalaman klinis saya,  sering pasien penyakit lambungnya kambuh atau dadanya terasa sesak karena mendengar tetangganya meninggal mendadak. Bahkan mendengar atau membaca pembunuhan keji bisa menjadi pencetus pada pasien2 saya tersebut padahal korban pembunuhan tersebut tidak berhubungan langsung dengan pasien saya. 


 Oleh karena itu saya juga memprediksi kalau kasus pembunuhan di Pulo Mas Jakarta Timur  ini  terus diberitakan dan didramatisir apalagi kondisi gambar korban terus  di share ke medsos bisa menjadi pencetus terjadinya kecemasan pada seseorang yang memang sebelumnya sudah mempunyai gangguan kecemasan tersebut. Kondisi kecemasan yang terjadi dapat mencetuskan berbagai gangguan kesehatan seperti tangan berkeringat,sakit kepala, jantung berdebar-debar, tengkuk terasa sakit atau nafas terasa sesak. Jika memang sudah ada masalah di lambung maka sakit lambung bisa kambuh. Jika punya hipertensi kecemasan bisa membuat tekanan darahnya naik. 

Jika mempunyai penyakit kencing manis bisa saja gula darahnya menjadi tidak terkontrol, jika punya sakit asma, asmanya kambuh. Kalau memang sudah mempunyai eksim bisa saja eksimnya kambuh. Sekali lagi kecemasan dapat menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan. Peristiwa pembunuhan 6 orang tewas dan 5 orang sakit berat bisa menjadi stress tersendiri baik pada keluarga dekat maupun pada orang lain yang mendengar berita pembunuhan sadis tersebut.

Beberapa hal yang dapat meminimalisir dampak dari kasus ini adalah:
 1. Media cetak dan elektronik harus bijak dalam menginfokan berita pembunuhan.
 2. Bagi masyarakat yang kebetulan mempunyai gangguan kecemasan sebaiknya menghindar untuk terus mengikuti berita pembunuhan ini.
 3.Bagi para netizen dan masyarakat penggunaan medsos tidak perlu menyebarkan foto korban pembunuhan ini.
 4. Komentar penggiat medsos yang diberikan tidak perlu berlebihan yang justru akan membuat orang lain takut atau tambah cemas.
 5.Bagi masyarakat gunakan rasio bahwa peristiwa pembunuhan dengan jumlah korban yang banyak dan keji ini tidak terjadi setiap hari.
 6. Masyarakat harus selalu ingat kans untuk terjadinya  peristiwa sejenis ini tidak mudah terjadi.
 7. Apabila informasi seputar pembunuhan ini bisa mengganggu pikiran kita, sebaiknya kita tidak perlu membaca berita lanjutan pembunuhan tersebut.

 Peristiwa pembunuhan sadis sudah terjadi, tetap tenang dan percayalah bahwa hal ini tidak mudah untuk terjadi kembali.Akhirnya saya berdoa agar para korban meninggal husnul khotimah, bagi korban sakit bisa cepat sembuh dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran.

Salam sehat,

 Dr.Ari F Syam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun