Mohon tunggu...
Dokter Keliling
Dokter Keliling Mohon Tunggu... HALO

GAMERS

Selanjutnya

Tutup

Politik

Revolusi Pendidikan Era Prabowo: Akses, Gizi dan Daya Saing Jadi Fokus Utama

8 Oktober 2025   17:05 Diperbarui: 8 Oktober 2025   17:05 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta - Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto sejak awal 2025 meluncurkan sejumlah program pendidikan strategis untuk memperluas akses dan meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Tiga di antaranya menjadi program utama: Sekolah Rakyat, Makan Bergizi Gratis (MBG), dan Sekolah Garuda. Ketiganya difokuskan pada peningkatan pemerataan kesempatan belajar, terutama bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Sekolah Rakyat: Pendidikan Gratis untuk Anak Keluarga Miskin

Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah yang terdaftar dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) desil 1 dan 2. Program ini mencakup jenjang SD, SMP, hingga SMA, termasuk sekolah berasrama, dengan tujuan utama memutus rantai kemiskinan antargenerasi.

Hingga pertengahan 2025, pemerintah telah membangun dan membuka 100 Sekolah Rakyat di berbagai daerah. Jumlah ini ditargetkan meningkat menjadi 200 sekolah pada 2026 dan terus bertambah di tahun-tahun berikutnya. Presiden Prabowo juga menetapkan pembangunan 200 Sekolah Rakyat berasrama, dengan kapasitas masing-masing sekolah sekitar 1.000 siswa.

Dalam kunjungannya ke Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Margaguna, Jakarta Selatan, Presiden menegaskan bahwa program ini tidak hanya memberikan akses pendidikan, tetapi juga memulihkan rasa percaya diri siswa yang sebelumnya putus sekolah dan menyediakan lingkungan belajar yang layak.

Program MBG: Gizi untuk Generasi Emas

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai berjalan sejak 6 Januari 2025 dan ditujukan bagi siswa dari tingkat PAUD hingga SMA/SMK, serta ibu hamil dan menyusui. Program ini bertujuan memperbaiki status gizi dan kesehatan peserta didik sebagai bagian dari strategi menuju Indonesia Emas 2045.

Dalam enam bulan pertama pelaksanaan, MBG telah menjangkau lebih dari 3 juta penerima manfaat. Laporan pemerintah mencatat tingkat keberhasilan program mencapai 99,99 persen, dengan sekitar 200 kasus keracunan yang sedang dievaluasi. Pemerintah menyatakan kasus tersebut tidak mengubah fokus program, tetapi menjadi bahan perbaikan bagi mitra penyedia makanan.

Hingga pertengahan tahun, realisasi penerima manfaat MBG telah mencapai 5,4 juta orang, dengan 1.855 Satuan Penyedia Pangan Sekolah (SPPG) yang aktif memproduksi dan mendistribusikan makanan siap saji. Target jangka panjang program ini adalah menjangkau 82,9 juta penerima manfaat pada akhir 2025.

Sekolah Garuda: Meningkatkan Daya Saing Pendidikan Nasional

Program Sekolah Garuda resmi diperkenalkan 8 Oktober 2025 sebagai bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC). Program ini dibagi menjadi dua skema, yakni Sekolah Garuda Baru dan Sekolah Garuda Transformasi. Fokusnya adalah memperkuat mutu pendidikan menengah atas dan madrasah aliyah di berbagai daerah agar mampu bersaing di tingkat global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun