Mohon tunggu...
Nurdin Putra
Nurdin Putra Mohon Tunggu... Dokter - penulis dan praktisi sehat

All for Hypnosis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jaga Ketat Corona, Kantukpun Hilang

1 April 2020   15:06 Diperbarui: 15 April 2020   22:12 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahan pribadi | Sumber ilustrasi: freeimages.com

Dalam beberapa kasus insomnia, saya mendapatkan beberapa permasalahan yang kerab membuat seseorang mengalami gangguan tidur dan akhirnya sulit tidur. Kehidupan normal perkotaan banyak berhubungan dengan pekerjaan, sangat sibuk sehingga banyak permasalahan tempat kerja yang tanpa sadar terbawa pulang. Membawa permasalahan dalam pikiran ke rumah, tanpa disadarinya pikiran itu tidak memberi kesempatan tubuh untuk beristirahat, kalaupun tertidur dirasakan kualitas tidur menjadi kurang. Sadarilah bahwa ketika tubuh tertidur ternyata pikiran itu masih berjalan dan bekerja terus, maka ketika anda terbangun sering merasa belum tidur dan timbul sakit kepala, merasa tetap lelah dan lain-lain.

Tubuh dan pikiran jika dilatih dapat dipisahkan secara sadar, sehingga dengan mudah tubuh akan memasuki masa relaksasi lalu tertidur. Mulai saat ini sadarilah bahwa pikiran itu mampu beristirahat, caranya, mengingat atau membayangkan sebuah peristiwa masa lalu yang "menyenangkan" disaat tidur, atau membayangkan dulu pernah tidur yang sangat lelap sekali dan ingat "rasa ngantuknya".

Ingat dan rasakan hal menyenangkan itu sambil membayangkan anda sedang mengantuk ditempat yang menyenangkan itu. Percayalah tubuh akan ikut merasakan energi yang menyenangkan itu, yang biasanya akan berujud seperti mimpi yang indah.

Jadi ketika bermimpi tentang beratnya masalah, dikejar-kejar, ketakutan, kecemasan apalagi bermimpi yang buruk, tubuh kitapun terasa lelah, letih, lemas bahkan berkeringat banyakpada saat bangun tidur, apakah anda pernah merasakannya? Apa yang terjadi? Ternyata tubuh ikut bereaksi, bergerak dan aktif seperti mengikuti sebuah peran di sebuah film, mimpi berlari, dikejar-kejar, bersembunyi, memukul dan sebagainya, mungkin anda pernah melihat ketika seseorang sedang tidur lalu tangan bergerak sendiri, kadang terlihat gerakan memukul, berbicara sendiri, betul....mengigau. Ketika bangun akan merasa letih dan kelelahan, berdebar-debar, tergantung seperti apa film dimimpi tersebut.

Hal lain yang mengganggu tidur atau sulit tidur, adalah masalah atau permasalahan pribadi yang belum selesai. Apapun masalah pribadi itu, yang menyangkut dengan hubungan dirinya dengan orang lain, keluarganya, adik kakak, orangtua, mertua, tetangga, bahkan dengan dirinya sendiri, sekarang atau dimasa lalu. Masalah ini timbul jika ada perselisihan, beda pendapat, masalah harta dan lain-lain.

Masalah menjadi lebih kompleks lagi ketika menyangkut dirinya sendiri, seperti merasa kurang keren, merasa tidak mampu, kurang tinggi badan, pendidikan kurang, pemalu, tidak percaya diri atau masalah trauma masa kecil dan lain-lain. Kembali pada masalah sulit tidur, semua masalah itu memberi rasa kurang nyaman, karena pikiran mengatakan, besok saya ketemu lagi dengan masalah yang sama,  besok bertemu lagi dengan orang-orang itu, itu lagi itu lagi.

Berbahagia jika seseorang bisa "skip" atau melompati perasaan itu, tentunya akan baik-baik saja, tapi ada beberapa teman kita yang sulit sekali lepas dan keluar dari masalah itu.

Sekali lagi pentingnya kemampuan kita untuk bisa memisahkan tubuh dan pikiran itu, karena tubuh akan mengikuti sesuai dengan apa yang dipikirkan, merasa kurang keren atau kurang ganteng atau cantik, jika terus menerus pikiran berkata seperti itu, maka tubuh serta merta akan kurang mendapat energi dan cahaya, yang semestinya memancar dari dalam hati, sehingga makin lama yang bersangkutan semakin suram, kurang cahaya, kurang semangat, kurang energi dan makin lama kurang enak dipandang, pucat seakan tidak disadarinya tubuh mulai merunduk, muka tertekuk. Pernah melihat orang-orang patah semangat, yang hilang harapan hidup? Terlihat muram, buram, tak bercahaya, bisa dipastikan orang tersebut bisa atau sedang mengalami gangguan  tidur.

Satu lagi penyebab sulit tidur dan paling mengganggu serta punya banyak kendala dalam pengendalian pikiran adalah takut, kuatir dan cemas. Takut adalah hal yang biasa ketika disadari akan sesuatu yang menakutkan, secara naluri akan menghindarinya. Ada beberapa ketakutan yang seolah itu datang terus dan datang lagi, walau ketakutan itu datangnya hanya dengan cerita, bacaan dan terdengar terus menerus, sehingga suatu saat dianggap bahwa itu adalah berita benar adanya, Karena setiap berita, percakapan, tulisan, video, iklan semua membicarakan ketakutan itu, sehingga bawah sadar menganggap bahwa ini adalah hal penting dan mesti ada sebuah tindakan untuk menghindarinya, Terbayangkah ada orang yang tidak berani keluar rumah karena ada hal kecil yang menakutinya, padahal bagi orang lain itu adalah masalah kecil dan sepele, tetapi bagi orang itu adalah hal besar. Saya pernah menjumpai orang yang takut karena trauma tersengat listrik, maka semua lubang yang ada dirumah dan berhubungan dengan listrik ditutupnya dengan isolasi, semuanya, bahkan kotak meteran listriknyapun dibungkus dengan plastik. Orang bilang aneh tapi di dunia pikiran itu nyata, ada dan berbahaya.

Dalam hal wabah virus yang mendunia ini tentunya banyak pula yang menjadi takut, kuatir dan cemas, itu pasti dengan munculnya berita kepanikan disana-sini. Perubahan perilaku menjadi sangat nyata dan terlihat, terkadang sadar atau tidak, menjaga kebersihan, menjaga kesehatan, cuci tangan, bermasker dan lain-lain.

Saya baru menangani kasus yang kembali kambuh dan masuk perawatan, penyakit lambung yang sudah tahunan sembuh, kembali sakit dan sekarang susah tidur. Pasien ini menerangkan awal mulanya sakit karena takut terinfeksi covid itu. Saya yakin tentang menjaga kesehatan pasien ini luar biasa, saya yakin sekali. Tetapi jatuh sakit dan setelah diperiksa tidak ada kelainan yang ditemukan. Setelah diberi penjelasan ulang kenapa terjadi kekambuhan seperti ini, akhirnya menyadari bahwa pemisahan pikiran itu sangatlah perlu untuk memisahkan berita dan kenyataan yang berdampak pada tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun