Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter Hewan | Pegiat Literasi

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Pejabat Otoritas Veteriner Kabupaten Bintan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Hentikan Kebiasaan Membuang Anak Kucing Sekarang Juga

12 Oktober 2025   05:31 Diperbarui: 12 Oktober 2025   14:45 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak kucing (Sumber: Freepik)

Kucing bayi yang dibuang di lingkungan terbuka sangat rentan terhadap kelaparan, dehidrasi, cuaca ekstrem, serangan predator, atau kecelakaan lalu lintas. 

Tidak semua anak kucing kuat bertahan sendirian. Banyak yang mati kelaparan, terserang parasit, atau mengalami luka berat tanpa perawatan.

Kedua, Meningkatnya risiko penyakit zoonosis dan penularan hewan-ke-hewan

Kucing liar maupun terlantar cenderung tidak mendapat vaksinasi atau perawatan medis. Bila dibuang tanpa kontrol, mereka bisa menjadi vektor penyakit seperti cacing, jamur kulit, atau infeksi bakteri yang bisa menular ke kucing lain maupun (dalam kasus tertentu) manusia. 

Lingkungan padat pemukiman sangat rawan menyebarnya penyakit dari populasi hewan tidak sehat.

Ketiga, Beban sosial dan ekonomi bagi masyarakat dan lembaga peduli hewan

Masyarakat harus menanggung konsekuensi, sampah, bau, kencing, berceceran, serta konflik warga yang menolak keberadaan kucing liar di lingkungan mereka. 

Shelter dan relawan menjadi pihak yang harus menyerap lonjakan jumlah hewan terlantar, padahal sumber daya mereka terbatas. Biaya pakan, obat-obatan, tempat kandang menjadi beban yang luar biasa.

Keempat, Menambah populasi kucing liar yang tidak terkendali

Tanpa intervensi, anak kucing yang dibiarkan hidup akan tumbuh dewasa dan berkembang biak sendiri, memperparah populasi kucing liar di lingkungan. 

Semakin banyak kucing liar, semakin sulit pengendalian ke depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun