Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Pejabat Otoritas Veteriner

Dokter Hewan | Pegiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ketika Monyet Masuk ke Permukiman, Siapa yang Sebenarnya Menyerobot?

8 Oktober 2025   05:30 Diperbarui: 8 Oktober 2025   07:16 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi monyet liar masuk ke pemukiman warga (Dokumentasi warga RT003/001 Rawa Buntu, Tangsel/ Kompas.com)

Sayangnya, tak sedikit warga yang justru memperparah keadaan dengan membiasakan memberi makan monyet. Niat baik ini justru mendorong monyet untuk terus datang dan bergantung pada manusia. 

Ketika makanan tak tersedia, mereka bisa menjadi agresif. Dan ketika jumlahnya bertambah, konflik menjadi tak terhindarkan.

Di sisi lain, respons pemerintah terhadap fenomena ini masih terbilang minim. Penanganan monyet liar seringkali baru dilakukan setelah warga melapor berulang kali atau saat situasi sudah membahayakan. 

Lembaga seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) memang memiliki peran penting, tetapi keterbatasan sumber daya sering membuat mereka kesulitan menjangkau semua kasus.

Sementara itu, pembangunan terus berjalan tanpa kajian ekologis yang memadai. Tata ruang kota jarang mempertimbangkan jalur satwa, zona penyangga, atau ruang terbuka hijau sebagai habitat satwa liar. 

Padahal, tanpa itu semua, konflik seperti ini hanya akan semakin sering terjadi.

Solusinya bukan sekadar mengevakuasi monyet dan memindahkannya ke tempat lain. Kita butuh pendekatan yang lebih menyeluruh. 

Pertama, lindungi dan pulihkan habitat asli mereka. Kawasan hutan yang masih tersisa harus dijaga ketat, dan area yang rusak harus direhabilitasi. 

Kedua, edukasi masyarakat agar tidak memberi makan satwa liar atau membuang sampah sembarangan. 

Ketiga, pemerintah harus serius menata ulang tata ruang agar tidak terus-menerus menyerobot wilayah satwa. 

Keempat, bentuk sistem pelaporan cepat dan unit tanggap satwa liar di daerah-daerah rawan konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun