Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Pejabat Otoritas Veteriner

Dokter Hewan | Pegiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Prof. FG Winarno, Dokter Hewan dan Bapak Teknologi Pangan Indonesia

6 Oktober 2025   04:44 Diperbarui: 6 Oktober 2025   04:44 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Prof. FG Winarno (Sumber: Penghargaan Achmad Bakrie)

Di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, terdapat sosok yang menjadi pionir dan pelopor di bidang teknologi pangan, seorang ilmuwan yang telah memberikan kontribusi besar tidak hanya bagi dunia akademik tetapi juga industri dan masyarakat luas. 

Sosok tersebut adalah Prof. Dr. drh. Florentinus Gregorius Winarno, atau yang lebih dikenal sebagai FG Winarno. 

Beliau dikenal sebagai "Bapak Teknologi Pangan Indonesia" dan menjadi ikon yang mewarnai kemajuan teknologi pangan di Tanah Air.

Awal Kehidupan dan Pendidikan

Prof. FG Winarno lahir pada tanggal 15 Februari 1938 di Klaten, Jawa Tengah, sebuah kota yang sejak lama dikenal sebagai tempat lahirnya banyak tokoh nasional. 

Sejak muda, Winarno sudah menunjukkan ketertarikan besar pada dunia ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan kesehatan dan pangan. 

Ia memilih menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Indonesia yang kemudian bertransformasi menjadi Institut Pertanian Bogor (IPB). Di sinilah fondasi keilmuan dan minatnya dalam bidang kesehatan hewan dan teknologi pangan mulai dibentuk.

Setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya pada tahun 1962, Prof. Winarno memutuskan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di luar negeri. 

Ia mengambil program Master of Science (M.Sc.) dan kemudian Doktor (Ph.D.) di bidang Ilmu dan Teknologi Pangan di University of Massachusetts, Amerika Serikat. Gelar Master diraihnya pada tahun 1968, dan gelar doktor diselesaikan pada tahun 1970. 

Pendidikan yang ditempuh di luar negeri ini membuka wawasan dan mengasah kemampuan Winarno dalam riset dan pengembangan teknologi pangan dengan standar internasional.

Karier Akademik dan Kontribusi Ilmiah

Kembalinya Prof. Winarno ke Indonesia menandai babak baru dalam perjalanan kariernya. 

Ia aktif mengajar dan melakukan penelitian di Institut Pertanian Bogor (IPB), khususnya di Fakultas Teknologi Pertanian. Pada tahun 1982, beliau diangkat sebagai Guru Besar di bidang Ilmu Pangan, sebuah pencapaian yang membuktikan dedikasi dan kualitas ilmunya di tingkat nasional.

Sebagai seorang akademisi, Prof. Winarno tidak hanya mengajar tetapi juga produktif dalam menulis buku, artikel ilmiah, dan jurnal internasional tentang teknologi pangan dan gizi. 

Tulisan-tulisannya banyak digunakan sebagai referensi oleh mahasiswa, peneliti, dan praktisi di bidang pangan. Ia berperan penting dalam membangun kurikulum teknologi pangan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia sehingga menghasilkan generasi ahli teknologi pangan yang berkualitas.

Kepemimpinan Internasional: Presiden Codex Alimentarius Commission

Salah satu prestasi terbesar Prof. Winarno adalah ketika ia dipercaya menjadi Presiden Codex Alimentarius Commission (CAC) selama dua periode, yaitu dari tahun 1991 hingga 1995. 

Codex Alimentarius adalah badan internasional yang dibentuk oleh Food and Agriculture Organization (FAO) dan World Health Organization (WHO) untuk menetapkan standar mutu, keamanan, dan regulasi pangan secara global. 

Jabatan ini menempatkan Prof. Winarno sebagai salah satu tokoh kunci dalam pengaturan standar pangan dunia.

Selama masa jabatannya, Prof. Winarno bekerja keras untuk memastikan standar pangan yang diterapkan tidak hanya melindungi konsumen, tetapi juga memperhatikan aspek keberlanjutan dan perkembangan teknologi pangan. 

Kepemimpinannya dianggap sukses dalam mengharmonisasikan berbagai kepentingan negara-negara anggota CAC yang berbeda-beda, serta mendorong penerapan standar pangan yang ilmiah dan realistis.

Pengaruh di Dunia Industri dan Sosial

Selain berkiprah di dunia akademik dan organisasi internasional, Prof. Winarno juga aktif di dunia industri pangan. Ia menjadi Komisaris Independen di beberapa perusahaan besar di Indonesia seperti PT Mustika Ratu Tbk dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 

Keterlibatannya di industri memberikan jembatan antara ilmu pengetahuan dan praktik bisnis pangan, sehingga mendorong inovasi dan peningkatan kualitas produk pangan Indonesia di pasar lokal maupun internasional.

Di ranah sosial, Prof. Winarno dikenal sebagai sosok yang sangat peduli dengan isu kesehatan masyarakat dan gizi. Ia sering mengisi seminar, workshop, dan kampanye edukasi yang mengajarkan pentingnya konsumsi pangan yang aman dan bergizi. 

Dedikasinya ini membantu meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang peran teknologi pangan dalam menunjang kesehatan dan kesejahteraan.

Penghargaan dan Pengakuan

Atas dedikasi dan pengabdiannya, Prof. FG Winarno menerima berbagai penghargaan bergengsi. Pada tahun 2010, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menganugerahi beliau gelar "Bapak Teknologi Pangan Indonesia" sebagai bentuk penghormatan atas jasanya yang luar biasa. 

Selain itu, ia juga memperoleh Achmad Bakrie Award pada tahun 2011 untuk kategori teknologi pangan, sebuah penghargaan yang diberikan kepada tokoh-tokoh yang memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan Indonesia.

Penghargaan-penghargaan ini bukan hanya simbol prestasi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak ilmuwan muda dan profesional di bidang pangan dan kesehatan di Indonesia. 

Prof. Winarno menunjukkan bahwa dengan ketekunan, integritas, dan visi ke depan, seorang ilmuwan dapat memberi dampak besar bagi bangsa.

Warisan dan Inspirasi


Prof. Dr. Ir. FG Winarno tidak hanya meninggalkan jejak prestasi yang membanggakan, tetapi juga warisan intelektual yang terus hidup melalui karya-karyanya dan generasi yang ia didik. 

Banyak alumni yang pernah belajar dan dibimbing oleh beliau kini menjadi pakar teknologi pangan dan gizi yang berkiprah di dalam dan luar negeri.

Lebih dari itu, perjalanan hidupnya mengajarkan tentang pentingnya keterbukaan terhadap ilmu pengetahuan global tanpa melupakan akar budaya dan potensi lokal. 

Dalam berbagai pidatonya, Prof. Winarno kerap menekankan pentingnya inovasi yang berkelanjutan serta sinergi antara akademisi, industri, dan pemerintah untuk menghadapi tantangan pangan di masa depan.

Sosok Prof. Dr. drh. Florentinus Gregorius Winarno adalah contoh nyata dedikasi dan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan yang mampu membawa perubahan signifikan bagi Indonesia. 

Dari seorang dokter hewan yang memperdalam ilmu teknologi pangan, beliau tumbuh menjadi tokoh internasional yang dihormati dan dikagumi.

Kiprah beliau bukan hanya membanggakan bangsa, tetapi juga memberikan harapan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menjadi kunci untuk mencapai kedaulatan pangan dan kesehatan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat. 

Bapak Teknologi Pangan Indonesia ini akan selalu dikenang sebagai figur inspiratif yang menegaskan bahwa kerja keras dan komitmen tinggi adalah jalan menuju kemajuan bangsa. Sehat-sehat selalu Bapak... Semoga bermanfaat!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun