Menjadi pemilik hewan yang baik sebenarnya tidak sulit.Â
Pertama, hewan kesayangan perlu mendapatkan vaksinasi rabies dan vaksin dasar lainnya secara rutin. Sterilisasi juga penting untuk mengendalikan populasi kucing dan anjing yang sering berkembang biak tak terkendali.
Kedua, pemilik wajib menjaga kebersihan dan perilaku hewan. Kucing sebaiknya disediakan kotak pasir, anjing diajak buang air di area khusus, dan kotoran dibersihkan segera. Kebiasaan kecil seperti ini akan sangat mengurangi gesekan dengan tetangga.
Ketiga, suara dan aktivitas hewan perlu dikendalikan. Anjing yang terlalu sering menggonggong bisa dilatih melalui stimulasi mental, olahraga rutin, atau bantuan pelatih hewan.
Keempat, pemilik harus menghormati lingkungan sekitar. Jangan biarkan hewan merusak tanaman, masuk pekarangan orang lain, atau membuat gaduh di waktu istirahat. Bila hewan menimbulkan gangguan, pemilik sebaiknya mau meminta maaf dan mencari solusi bersama.
Kelima, ada pula aspek edukasi dan komunitas. Pemilik hewan bisa ikut serta dalam program vaksinasi massal, sosialisasi rabies, atau kegiatan komunitas pecinta hewan. Dengan begitu, rasa tanggung jawab kolektif akan terbentuk.
Dari Konflik ke Kolaborasi
Ketika konflik terjadi, cara terbaik adalah komunikasi terbuka. Sampaikan keluhan dengan sopan: "Maaf, kucing Anda kemarin buang kotoran di taman saya. Boleh kita cari solusi bersama?" Kalimat sederhana bisa membuka jalan dialog.
Selain itu, pengurus lingkungan seperti RT atau RW dapat membuat aturan kecil seperti jam tenang, kewajiban vaksinasi, atau larangan hewan berkeliaran bebas. Aturan semacam ini bukan untuk membatasi cinta kepada hewan, melainkan memastikan keharmonisan antarwarga.
Jika konflik tidak bisa diselesaikan dengan musyawarah, barulah jalur hukum ditempuh. Namun, bukankah lebih baik mencegah daripada mengadili tetangga sendiri?
Mencintai Hewan, Menghormati Sesama
Menjelang Hari Rabies Dunia 2025, mari kita renungkan kembali makna menjadi pemilik hewan. Cinta kepada kucing atau anjing seharusnya tidak menjadikan tetangga korban kebisingan atau kebersihan. Tanggung jawab atas vaksinasi, perilaku, dan kebersihan hewan adalah bagian dari komitmen moral, sosial, sekaligus kesehatan masyarakat.
Mencintai hewan berarti juga mencintai sesama manusia. Dengan vaksinasi rutin, disiplin menjaga kebersihan, melatih perilaku hewan, serta komunikasi terbuka dengan tetangga, kita bisa menciptakan lingkungan yang harmonis.