Setelah mendapatkan diagnosis, langkah berikutnya adalah pemberian perawatan yang tepat. Namun, tidak jarang terjadi bahwa pengobatan yang diberikan tidak sesuai dengan kondisi atau penyakit yang dialami oleh hewan peliharaan. Apalagi jika sumber pengobatannya hanya berasal dari internet atau faktor kebiasaan.
Misalnya, pemberian antibiotik untuk penyakit yang disebabkan oleh virus tentu tidak akan efektif. Penggunaan obat yang tidak sesuai dapat memperburuk kondisi hewan atau bahkan menimbulkan efek samping yang lebih buruk.
Berdasarkan data dari World Small Animal Veterinary Association (WSAVA), pengobatan yang tepat sangat dipengaruhi oleh pemilihan jenis obat yang sesuai dengan penyakit yang diderita oleh hewan.
Oleh karena itu, sangat penting hewan kita bawa ke dokter hewan untuk memastikan obat yang diberikan tepat sasaran dan sesuai dengan gejala yang muncul. Jangan mencoba-coba hal yang kita sendiri kurang memahaminya.
Ketiga, Sistem Kekebalan Tubuh Hewan yang Lemah.
Beberapa hewan peliharaan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah daripada yang lainnya. Misalnya, hewan yang sudah lanjut usia, hewan yang sedang menjalani pengobatan tertentu, atau hewan yang memiliki riwayat penyakit kronis cenderung lebih rentan terhadap infeksi atau penyakit yang lebih lama untuk sembuh.
Bahkan jika hewan menerima perawatan yang tepat, sistem imun yang lemah bisa membuat proses penyembuhan lebih lama dari yang diharapkan.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Comparative Pathology, faktor usia dan status kesehatan umum hewan dapat mempengaruhi kecepatan pemulihan hewan setelah menjalani pengobatan.
Hewan yang lebih muda atau yang memiliki kekebalan tubuh yang baik umumnya lebih cepat pulih, sementara hewan yang lebih tua atau sakit lebih rentan terhadap infeksi lanjutan.
Keempat, Stres dan Lingkungan yang Tidak Mendukung.
Stres adalah faktor yang dapat menghambat proses penyembuhan pada hewan. Hewan yang sedang sakit sering kali merasa tidak nyaman dan stres, yang dapat mempengaruhi metabolisme tubuhnya.
Faktor lingkungan, seperti kebisingan, interaksi yang tidak menyenangkan dengan hewan lain, atau perubahan tempat tinggal, juga dapat menambah tingkat stres pada hewan peliharaan.