Mohon tunggu...
Dokter Kusmanto
Dokter Kusmanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - .

.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sex Manual: The Joy of Sex

28 Desember 2011   11:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:39 1667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_152294" align="alignleft" width="300" caption="Pasangan suami istri yang mesra. Tetapi apakah sudah saling mampu mengoperasikan pasangannya masing masing ? (Ilustrasi dari Google)"][/caption] . Jaman sudah modern dan semua serba instan, tetapi masih belum banyak yang kita pahami. Contohnya adalah seorang ibu rumah tangga di belikan alat microwave oleh suami tercintanya. Alat yang bisa memanaskan, memanggang ayam serta bisa bikin popcorn. Saat pertama kali ingin menggunakan, istri belum paham caranya pakainya. Kelihatannya adalah hal yang sederharna, tetapi untuk yang belum paham sangatlah sulit memahami cara pakai alat tersebut.  Karena itu perlulah istri dan suami membaca buku manualnya.

.

.

Lalu bagaimana dengan masalah cinta atau masalah hubungan suami istri ? Sudah mampukah suami maupun istri mengoperasikan pasangannya masing masing ? Ada pepatah bahwa harmonisnya rumah tangga tidak lepas dari 3 masalah : Yaitu lapar perut, lapar mata dan lapar sex.

Terutama di Indonesia yang masih jauh dari pendidikan sex yang sesungguhnya. Bila dicetuskan tentang pendidikan sex, lantas saja dibantah ramai ramai. Bila dikatakan pendidikan kelamin, termasuk persiapan sunat, maka setujulah semua. Pengetahuan yang sederharna tersebut, membuat persepsi pendidikan sex bagaikan bumi dan langit.

[caption id="attachment_152304" align="alignleft" width="300" caption="Bentuk rahim dengan janin dan sel benih di Candi Sukuh, Jawa tengah. Candi budaya Jawa kuno yang bercerita tentang moral dan seni bercinta. (Koleksi pribadi Kusmanto)"][/caption] Berkaitan dengan pemahaman dan budaya saat ini, pahamkah kita tentang mengoperasikan organ tubuh kita untuk hidup sehat, maupun untuk bercinta yang saling memuaskan ? Buku Kamasutra tidaklah lebih popular dibandingkan budaya percintaan Jawa kuno. Budaya bercinta Indonesia bisa di lihat di candi Sukuh di Sekitar kota Solo. Buku seni bercinta budaya Jawa adalah sama seperti buku Kamasutra, yaitu seni bercinta untuk mencapai kenikmatan bersama dalam suatu hubungan suami istri.

Di Indonesia masih sangat sedikit sekali yang paham tentang teknik bercinta dalam arti sesungguhnya. Seperti anda yang seolah olah menjadi koki (tukang masak) hebat, tidak paham mengoperasi peralatan dapur dan tidak pula mengenal bumbu masaknya ?

Buku yang terbit sejak tahun 1972 dan mungkin termasuk salah satu buku terlaris dunia adalah The Joy of Sex. Pertama kali saya baca sudah cetak ulang ke 14, itupun yang dalam bahasa Jerman di tahun 1982. Dimanca negara buku inipun sangat laris dan terus di cetak ulang. Termasuk edisi internet.

.

.

.

Buku tersebut adalah panduan pengunaan organ tubuh bersama benda atau situasi lingkungan untuk menjadikan kenikmatan bercinta sesungguhnya. Saat saya pertama kali baca buku seni bercinta Jawa Kuno di perpustakaan Jerman dan juga membaca buku The Joy of Sex, maka tersirat pula istilah bibit, bebet dan bobot.

Seolah olah masakan yang sangat sedap, harum dan indah dilihatnya. Top banget dalam bahasa gaulnya. Untuk mendapatkan hasil masakan yang maknyus atau bercinta yang memuaskan, maka haruslah kita sendiri (bibit) menjadi koki atau pasangan yang mahir. Sedangkan dapur, bumbu masakan bisa diumpakan sebagai bebet yang dibutuhkan atau wajib tersedia. Tidaklah heran bila bobot makanan atau kepuasan bercinta, bisa kita dapatkan dari pasangan yang sudah mahir. Terutama yang mengoperasikan organ tubuh maupun benda benda disekitarnya.

[caption id="attachment_152306" align="alignleft" width="300" caption="Beberapa jenis makanan mampu meningkatkan gairah makan. Alex Comfort mengumpamakan sex seperti makanan yang bisa disajikan dengan nikmat. (Foto dari google) "][/caption] . Didalam buku The Joy of Sex hasil karya tulis Alex Comfort, kapitel pertamanya adalah thema bercinta untuk para pasangan yang sudah mahir. Pembaca diarahkan untuk paham dan menjadi mahir dalam bercinta yang saling memuaskan. Dalam kapitel selanjutnya dijelaskan tentang Hors d'Å“uvre. Artinya dalam bahasa Prancis adalah menu pembukaan saat bersantap (Apetizer). Mungkin Alex terinspirasi dari orang Prancis yang terkenal romantis, karena orang Prancis senang mengabungkan seni bercinta dengan suasana romantika makan bersama pasangan.

.

Setelah tahapan menu pembukaan yang membuat makin rasa lapar dan rasa ingin menikmati, maka Alex menyuguhkan menu utama. Setiap orang punya citra rasa makanan dan selera bercinta yang sangat berbeda, maka Alex pun memberikan aneka saus beserta campuran salad (sayuran).

Alex memandu pembacanya menjadi paham cara membuat makanan yang maknyus. Artinya membuat suasana bercinta yang menyenangkan dan indah serta saling memuaskan.

Sebagai penutup kapitel, dijelaskan tentang kesulitan kesulitan yang mungkin bisa terjadi saat pasangan bercinta. Juga disarankan pula cara cara untuk mengurai permasalahan yang timbul saat bercinta yang saling memuaskan.

Lalu? Bagaimana kita di Indonesia? Belum lagi tentang pemahaman Sex yang bias, sehingga sulit berbicara secara terbuka tentang kepuasan lahir batin yang sesungguhnya. Dan sayangnya setelah pertama kali diterbitkan sejak tahun 1972, tetap saja buku ini belum bisa dibeli di Indonesia.

Padahal dalam buku ini tidak ada satupun gambar porno atau tulisan esek esek. Buku ini adalah bagian dari pendidikan sex. Dari buki ini pula ada beberapa pertanyaan saat kami ujian kedokteran.

Sekilas, setelah kita membaca tulisan ini, timbul pertanyaan yang mendasarasekali. Sudah mampukah kita membuat resep percintaan yang saling memuaskan  dalam arti sesungguhnya ?


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun