Mohon tunggu...
Dayan Hakim
Dayan Hakim Mohon Tunggu... Dosen - persistance endurance perseverance

do the best GOD do the rest

Selanjutnya

Tutup

Financial

Investasi dalam Valuta Asing

14 Juni 2018   12:48 Diperbarui: 14 Juni 2018   13:05 4667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Umumnya perhitungan risiko leverage diterapkan dalam Forex Carry Trade. Forexcarry trade adalah strategi dimana pedagang valas menjual mata uang suatu Negara yang menawarkan suku bunga rendah dan membeli mata uang yang menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi. Dengan kata lain, Anda meminjam dengan harga rendah, dan kemudian meminjamkan pada tingkat yang lebih tinggi. 

Pedagang valas akan menggunakan strategi "menangkap perbedaan antara dua tingkat". Ketika situasi ekonomi bergerak naik, bahkan selisih yang kecil antara dua tingkat dapat membuat perdagangan valas sangat menguntungkan. 

Seiring dengan menangkap selisih suku bunga kredit di kedua negara, investor juga akan melihat pada kenaikan nilai mata uang yang lebih tinggi seiring dengan arus uang masuk ke mata uang dengan yield lebih tinggi, yang berdampak menaikkan nilai tukarnya.

Contoh nyata dapat ditemukan tahun 1999 saat Jepang menurunkan suku bunganya menjadi hampir nol. Investor kemudian memanfaatkan suku bunga yang lebih rendah ini dan meminjam sejumlah besar yen Jepang. Yen yang dipinjam kemudian dikonversi menjadi US dolar yang digunakan untuk membeli obligasi Treasury A.S. dengan imbal hasil dan kupon sekitar 4,5-5%. Karena suku bunga Jepang pada dasarnya nol, investor tidak akan membayar apa-apa untuk meminjam yen Jepang dan mendapatkan hampir semua hasil pada obligasi Treasury A.S.-nya. Namun dengan leverage, kita dapat meningkatkan return.

Misalnya, dengan leverage 10x akan menghasilkan return 30% pada yield 3%. Sehingga bila kita memiliki $1.000 di akun kita dan memiliki akses leverage 10x maka kita akan mengendalikan $10.000. Jika kita menerapkan forex carry trade dari contoh di atas, kita akan mendapatkan 3% per tahun. 

Pada akhir tahun, investasi kita yang semula bernilai $10.000 akan menjadi $10.300, atau memperoleh keuntungan $300. Karena kita hanya menginvestasikan $1.000 dari uang kita sendiri, maka nilai pengembalian riil (realized return) akan menjadi 30% ($300 / $1.000). Namun strategi ini hanya berhasil jika nilai pasangan mata uang tetap tidak berubah. 

Karena itu, kebanyakan pedagang forex carry trade tidak hanya mencari perbedaan suku bunga, tapi juga menghitung apresiasi modal. Meskipun kita telah menyederhanakan transaksi ini, hal utama yang harus diingat di sini adalah bahwa perbedaan tingkat suku bunga yang kecil dapat menghasilkan keuntungan besar saat leverage diterapkan. Kebanyakan broker valas membutuhkan margin minimum untuk mendapatkan bunga forex carry trades.

Dalam kenyataannya transaksi perdagangan forex carry trade diperumit oleh perubahan nilai tukar antara kedua Negara yang berfluktuasi tergantung pada neraca perdagangan kedua negara. 

Secara perhitungan, bila mata uang dengan yield lebih rendah menguat terhadap mata uang dengan yield lebih tinggi, maka keuntungan yang diperoleh antara kedua hasil dapat dieliminasi. 

Alasan utama mengapa hal ini dapat terjadi adalah bahwa risiko mata uang dengan yield lebih tinggi terlalu besar bagi investor, sehingga mereka memilih untuk berinvestasi pada mata uang yang memberi yield lebih rendah karena lebih aman. Karena sifat forex carry trades bersifat jangka panjang, perdagangan ini rentan terhadap risiko perubahan nilai dari waktu ke waktu, seperti kenaikan suku bunga pada mata uang dengan yield lebih rendah, yang tentu akan menarik lebih banyak investor dan dapat menyebabkan apresiasi mata uang, sehingga mengurangi imbal hasil forex carry trade. Risiko seperti ini akan membuat arah masa depan pasangan mata uang tersebut sama pentingnya dengan tingkat selisih tingkat suku bunga itu sendiri

Untuk memperjelas hal ini lebih jauh, bayangkan bahwa tingkat suku bunga kredit di Indonesia saat ini 9% (Prime Lending Rate) sementara tingkat suku bunga yang sama di Singapura sebesar 3% (SIBOR) yang akan memberikan peluang perdagangan bagi para pedagang untuk memperjuangkan dolar Singapura dan merindukan Rupiah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun