Mohon tunggu...
Dquestion
Dquestion Mohon Tunggu... -

just usual man with usual ability Mahasiswa Ilmu Komunikasi, FISIP, UNDIP

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Propaganda Cerita Mistis, Pembangun dan Penjaga Moral Baik

15 Juli 2016   13:36 Diperbarui: 15 Juli 2016   13:44 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: www.infophoria.com

Mungkin ketika kecil dulu kadang kita diberi cerita oleh orang tua entah itu cerita dongeng atau cerita seram lainnya. Kadang cerita itu diberikan di waktu senggang ataupun ketika tidur, namun kadangkalanya cerita itu hadir dalam bentuk cerita mistis yang kadang juga bikin merinding entah apa tujuannya cerita itu diberikan. Cerita mitos itu biasanya hadir dari mulut ke mulut, dari waktu ke waktu, dan keturunan satu ke keturunan lainna. Biasanya seperti ketika mendapat cerita di horor di wilayah x karena kalau tidak sopan akan mendapat petaka dan sebagainya. 

 Dalam ilmu komunikasi mungkin ini masuk komunikasi verbal (tulisan dan lisan) yang paling banyak terjadi ketika menceritakan tentang cerita mistis hantu, penunggu alam gaib dan sejenisnya. 

Dan kelebihan komunikasi lisan dimana jaman dulu sebelun era komunikasi tulis, adalah mereka yang mendengar lebih mudah mengingat pesan dalam cerita dan terlatih dan terbiasa untuk mengingat cerita dari mulut yang hadir suatu waktu yang disampaikan oleh ketua suku dan ingatan itu hadir secara terus menerus melalui keturunan nya sehingga mereka terbiasa dan terlatih dalam mendapat cerita secara lisan, mendapat pengetahuan berupa cerita yang bisa saja suatu waktu atau sering dan cerita itu hadir dalam benak ingatanya sehingga mereka selalu ingat dalam cerita itu yang nantinya cerita itu akan diwariskan ke keturunannya lagi. 

Ini juga didukung oleh salah satu teori komunikasi yaitu teori jarum suntik dimana pesan yang diulang - ulang maka pesan itu akan tertancap di benak orang dan bisa saja meyakini akan hal itu, sama halnya ketika propaganda dalam iklan dimana iklan dipublikasikan secara terus menerus dengan tujuan memberikan informasi, mengajak untuk membeli, dan mengingatkan agar audiens dalam benaknya selalu ingat dengan iklan dan produk yang diiklankan.

Sumber Gambar: duniaseram.blogspot.com
Sumber Gambar: duniaseram.blogspot.com
Sebelum membahas lebih dalam mari sedikit mengenali apa itu propaganda yang masih banyak orang salah kaprah terkait hal ini. Saya akan menggunakan definisi menurut  Harold D.Laswell dalam karyanya propaganda technique in the world war, yaitu kegiatan yang semata - mata untuk mengendalikan opini melalui simbol signifikan atau membicarakan suatu hal entah akurat atau tidak akurat melalui cerita, rumor, laporan, gambar, atau bentuk komunikasi lainnya. 

Selain Laswell, ada juga yang menurut Garth S.Jowett dan Victoria O'Donnell (1982) dalam bukunya propaganda and persuasion yaitu upaya yang dilakukan secara sengaja dan sistematis untuk membentuk persepsi, memanipulasi pikiran, dan mengarahkan kelakuan orang banyak untuk mendapatkan reaksi yang diinginkan penyebar propaganda. definisi sangat luas maknanya dalam dunia ilmu komunikasi.

Namun terkadang kita tau kalau hal itu sebenarnya bisa sebagai tujuan lain yang mungkin tidak kita ketahui atau tersirat. Dalam semiotika misalnya ada pesan denotatif atau yang sebenarnya atau konotatif yang tidak sebenarnya, misal wine yang denotatif merupakan minuman beralkohol, sedangkan secara konotatif wine merupakan simbol dari negata Prancis entah pariwisata atau kulinernya. Dalam konteks ini misalnya beberapa cerita hantu dari Indonesia yang hadir di beberapa tempat.

Beberapa diantaranya misalnya seperti cerita hantu Bangsi di Kalimantan Timur, kisah hantu berwujud wanita seram sambil menggendong bayi sekaligus dengan tali pusarnya yang masih menyatu dengan sang bay dan wanita itu. Wanita dan bayi itu diduga selalu menakut - nakuti di sekitar hutan. Orang yang gak beruntung mungkin akan dihisap darahnya sampai mati oleh sang bayi. Mungkin cerita ini secara langsung mengkisahkan tentang kisah horor yang menakut - nakuti orang sekaligus mengingatkan kalau kita tidak sendirian di dunia ini namun ada mahluk alam lain yang hadir di sekitar kita. 

Namun, secara tidak langsung ada yang mengatakan cerita mitos itu juga dibuat untuk menakut - nakuti penebang liar agar mereka tidak lagi menebang sembarangan dan keindahan hutan pun tetap terjaga. Dan cerita penebang liar yang meninggal di hutan bisa saja karena penyebab lain yamg lebih masuk akal seperti terkena malaria atau zat beracun lainnya.

Cerita horor lainnya misal berasal dari Lombok yaitu Pulau Wayang. Dimana suku Sasak percaya bahwa pulau tersebut merupakan kerajaan mahluk gaib. Sehingga membuat siapapun yang pergi kesana akan meninggal secara misterius. Walau demikian, ada ritual khusus bagi orang yang mengunjungi tempat itu dan tidak semua bisa masuk atau bisa dikatakan hanya orang terpilih saja yang bisa kesana. Walau kisah ini dipercaya sangat horor bagi warga setempat atau turis namun dari sisi tak langsungnya mitos ini memberikan dampak pada kelestarian alam akan terjaga dari kerusakan yang disebabkan oleh manusia.

Contoh cerita yang terakhir, berasal dari Kalimantan yaitu cerita horor Jaring. Mitos ini berkisah tentang hantu yang suka menculik anak - anak yang suka bermain hujan - hujanan, dimana hantu ini seakan menghipnotis mereka dengan memanggil mereka para anak itu yang seolah anak itu di panggil oleh teman sebayanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun