Mohon tunggu...
Dody Kasman
Dody Kasman Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Biasa

Wong Ndeso yang bukan siapa-siapa. Twitter : @Dody_Kasman

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Review Album Baru Tulus "Manusia"

14 Maret 2022   02:06 Diperbarui: 14 Maret 2022   02:19 4050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan Layar YouTube Tulus - "Hati-Hati di Jalan"

Viralnya “Hati-Hati di Jalan” membuat saya kembali bergairah untuk menulis lagi di Kompasiana. Single terbaru Tulus pada album barunya,”Manusia,” telah saya bahas pada artikel terdahulu. Gara-gara putri saya juga, Nia, yang menulari saya hingga ikut terpapar virus Tulus, meski sebenarnya saya mulai menyukai karya-karyanya sejak album pertama.

Hanya saja sekarang intensitas untuk menikmati lagu-lagu Tulus menjadi semakin sering karena Nia sangat mengidolakannya. Baginya, tiada hari tanpa lagu dan video klip Tulus yang selalu diputarnya berulang-ulang silih berganti. Terlebih ketika album “Manusia” dirilis tanggal 3 Maret 2022 kemarin.

Semakin sering didengar, ternyata lagu-lagu dalam album ini semakin menarik untuk disimak. Apalagi lirik-lirik di dalamnya sangat dalam dan penuh makna. Itulah mengapa kali ini saya terpanggil untuk ikut mereview album “Manusia,” meskipun sudah banyak review sejenis yang terlebih dulu tayang di beberapa media.

Harus saya akui, album baru Tulus ini semakin menegaskan kepiawaiannya dalam bermusik. Tak hanya sebagai penyanyi, tapi juga sebagai pencipta lagu, penata aransemen dan produser. Album baru ini menjadi pembuktian Tulus sebagai musisi yang semakin matang dan dewasa. Tak hanya dari aspek musikalitas, tapi juga kedalaman makna lirik lagu yang diciptakannya.

Album yang menandai menandai 10 tahun kiprahnya dalam bermusik ini melibatkan sederet musisi hebat tanah air seperti Ari Renaldi, Petra Sihombing, Dere hingga Erwin Gutawa yang memberikan sentuhan orkestra dan paduan suara pada beberapa lagu di album Manusia. Bahkan untuk string session pada beberapa lagu dikerjakan di Studio 22, Budapest, Hungaria dengan melibatkan Budapest Scoring Strings. Untuk album kelima ini ada sentuhan bunyi-bunyian yang belum pernah ada di karya-karyanya terdahulu seperti bunyi flugelhorn yang mirip trompet, drum, piano, dan bass.

Album “Manusia” bisa dibilang adalah album yang sangat manusiawi. Semua kisah kehidupan manusia sehari-hari tersampaikan di album ini. Dari susah senang, penuh semangat dan kegalauan akibat putus cinta ada di sini. Yang pasti, sebagaimana lagu-lagunya terdahulu, penikmat musik khususnya Teman Tulus masih akan terus dibuat baper, galau dan gagal move on.

Mendengar lirik lagu di album ini masih sangat bisa dikenali jika “Manusia” adalah album Tulus yang masih tulus dengan ketulusannya. Tulus kembali menunjukkan kecerdasannya dengan pilihan kata per kata dalam tiap lagu berdiksi bahasa Indonesia yang elegan dan sarat makna namun mudah dipahami. Tak heran Teman Tulus dibuat terbawa perasaan saat mendengarkan lagu-lagu ciptaannya.

Berikut coba saya review 10 lagu yang ada dalam album Manusia.

1. Ingkar

“Ingkar” adalah satu dari dua single yang rilis lebih mendahuli album Manusia. Video lirik lagu ini dirilis tanggal 13 Agustus 2021. Lagu ini berkisah tentang kegalauan seseorang yang mencoba menjalin hubungan baru dengan orang lain tapi masih teringat dengan dengan kekasihnya yang lama. Istilahnya gagal move on. Tak bisa melupakan kekasih lama dan selalu dihantui rasa bersalah seperti mencurangi kekasih lamanya.

Lagu ini diciptakan sendiri oleh Tulus dan diproduseri oleh Ari Renaldi yang juga bertindak sebagai penata aransemen musik. Di lagu ini terdengar jelas iringan okestra oleh Budapest Scoring Symphonic Orchestra dengan aransemen Erwin Gutawa. Orkestra direkam di Studio 22, Hungarian Public Radio, Budapest, Hungaria. Hingga artikel ini ditulis, video lirik single ini sudah ditonton lebih dari 1,7 juta kali dengan 73 ribu like.

2. Tujuh Belas

Tujuh Belas dirilis seminggu sebelum peluncuran album Manusia, tepatnya tanggal 23 Februari 2022 dalam format video lirik di YouTube. Berbeda dengan kebanyakan lagu Tulus, yang satu ini bukan bukan lagu galau. Dari segi aspek musikalitas dan lirik, single ini berisi optimisme dan menggugah semangat sambil mengenang masa-masa remaja saat masih berusia 17 tahun, saat masih berseragam putih abu-abu. Lagu ini membawa ingatan kembali ke masa-masa paling indah, masa SMA. Selain menggugah kenangan masa lalu, lagu dengan musik enerjik ini mengajak kita untuk selalu optimis menghadapi masa depan tanpa harus melupakan masa lalu. 

Lagu ini diciptakan Tulus yang juga bertindak sebagai pencipta melodi dan chord bersama Petra Sihombing. Untuk lagu ini, Ari Renaldi masih bertindak sebagai produser sekaligus aranjer. Lagu ini semakin meriah dengan keterlibatan vokal latar Inside Out dan vokal anak. Lagu ini melibatkan Budapest Scoring Symphonic Orchestra dengan aransemen Erwin Gutawa. Hingga artikel ini diposting, video lirik single ini sudah ditonton lebih dari 500 ribu kali dengan 36 ribu like.

3. Kelana

Di single ini Tulus kembali menunjukkan kelasnya sebagai pencipta lagu cerdas dengan lirik lagu puitis bersyair yang sarat makna. Lagu ini berbicara tentang perjalanan mencari makna dan arti hidup ini. Lagu ini berisi lirik menyentil, pertanyaan kepada manusia yang terjebak rutinitas sehari-hari. Mau kemana? Hendak mencari apa? Menumpuk untuk apa?

Pada lagu ciptaanya ini, Tulus kembali bertindak sebagai pencipta melodi dan chord bersama Petra Sihombing yang juga menangani aransemen dasar. Ari Renaldi masih selalu bertindak sebagai produser sekaligus penata aransemen musik. Video lirik lagu ini sudah ditonton lebih dari 750 ribu kali dengan 24 ribu like sejak pertama kali dirilis tanggal 3 Maret 2022.

4. Remedi

Jika diperhatikan liriknya, lagu ini sesungguhnya adalah lagu sedih saat harus melepas kepergian seseorang yang sangat dicintai demi meraih mimpi. Namun kali ini Tulus membungkusnya dengan musik yang ceria. Meski sedih karena harus berpisah, tapi terselip harapan akan dipertemukan kembali.

Sebagaimana lagu yang lain, Remedi diciptakan sendiri oleh Tulus. Di intro lagu ini sangat terasa sentuhan Dere yang terlibat sebagai pencipta melodi dan chord. Sementara Ari Renaldi masih bertindak sebagai produser sekaligus penata aransemen musik. Video lirik berdurasi 4.09 menit ini sudah ditonton lebih dari 900 ribu kali dengan 24 ribu like sejak pertama kali dirilis tanggal 3 Maret 2022.

5. Interaksi

Kembali Tulus menunjukkan kepiawaiannya menggunakan bahasa Indonesia baku dengan diksi kelas tinggi, puitis dengan syair tersirat sarat makna. Lagu ini berkisah tentang kegalauan seseorang yang sedang jatuh hati tapi takut untuk patah hati. Di tengah keresahannya itu tersirat do’a dalam lirik “Jika dia memang bisa untukku, sini dekat dan dekatlah. Dan jika dia memang bukan untukku, tolong reda dan redalah.”

Pada single ciptaannya ini, Tulus juga bertindak sebagai pencipta melodi dan chord bersama Topan Abimanyu. Ari Renaldi yang berindak sebagai produser juga menangani aransemen string yang dimainkan oleh Budapest Scoring Strings.

Hingga artikel ini diunggah, video lirik single ini sudah ditonton lebih dari 1,5 juta kali dengan 42 ribu like sejak pertama kali tayang tanggal 3 Maret 2022.

6. Jatuh Suka

Kembali Tulus menciptakan lagu dengan permainan kata indah yang sarat makna. Lagi-lagi kita dibuat seolah sedang membaca karya sastra seorang pujangga. Single ini bercerita tentang kekaguman pada seseorang yang membuatnya tak berdaya dan tak bisa berkata-kata hingga membuatnya jatuh suka. Jatuh suka menjadi pilihan kata yang tak biasa sebagai ungkapan jatuh cinta yang mendalam pada seseorang yang sangat dikagumi.

Pada lagu berirama slow melow ini Tulus kembali bertindak sebagai pencipta melodi dan chord bersama Petra Sihombing. Sementara Ari Renaldi sebagai produser dan penata aransemen musik. Erwin Gutawa juga terlibat dalam proses produksi single ini sebagai penata aransemen orkestra yang dimainkan oleh Budapest Scoring Strings.

Hingga artikel ini ditulis, video lirik lagu ini telah ditonton lebih dari 2 juta kali dengan 52 ribu like sejak pertama kali tayang tanggal 3 Maret 2002. Video lirik “Jatuh Suka” ini berhasil menempati posisi 6 trending untuk musik di YouTube Indonesia.

7. Nala

Di lagu berirama slow ciptaannya ini Tulus bernyanyi sambil bercerita tentang seorang perempuan bernama Nala. Storytelling ala Tulus di lagu ini membuat pendengar ikut merasakan apa yang dirasakan Nala, perempuan insecure, yang merasa sulit disuka dan takut jatuh cinta. Perjuangan seorang perempuan berusia 30 tahun yang sedang berjuang mencari cinta. Kembali Dere ikut berperan sebagai pencipta melodi dan chord bersama Tulus dan Topan Abimanyu.

Video lirik “Nala” sudah ditonton lebih dari 900 ribu kali dengan 23 ribu like sejak pertama kali tayang tanggal 3 Maret 2022.

8. Hati-Hati di Jalan

“Hati-Hati di Jalan” mengalir dengan diksi indah mendalam namun mudah dipahami hingga merasuk ke dalam hati. Berkisah tentang sepasang kekasih yang akhirnya harus berpisah dan kemudian menjalani hidupnya masing-masing. Lagu ini kembali sukses membuat netizen baper, galau hingga gagal move on, sebagaimana hits “Pamit” yang juga bikin semakin patah hati para pendengarnya.

“Hati-Hati di Jalan” diciptakan sendiri oleh Tulus yang juga terlibat langsung sebagai pencipta melodi dan chord bersama Ari Renaldi. Sementara Ari Renaldi bertindak sebagai produser sekaligus dipercaya Tulus untuk menangani aransemen music.

Ari Renaldi menangani aransemen strings dengan melibatkan Budapest Scoring Strings. Sementara proses rekaman strings dilakukan di Studio 22, Budapest, Hungaria. 

Single andalan album “Manusia” ini berhasil masuk Top 50 Spotify Global dan menempati posisi pertama trending untuk musik di YouTube Indonesia. Hingga artikel ini ditulis, video lirik “Hati-Hati di Jalan” telah ditonton lebih dari 13 juta kali dengan 507 ribu like sejak pertama kali tayang tanggal 3 Maret 2022.

9. Diri

Meski bertempo lambat seperti lagu sendu, namun isi single ini justru mengajak pendengarnya untuk terus semangat menjalani hidup, move on, betapapun luka yang dirasa, semua akan baik-baik saja. Jangan terus menyalahkan diri sendiri sebab manusia tak sempurna dengan segala keterbatasannya.

Lagu ini diciptakan oleh Tulus yang juga menciptakan melodi dan chord bersama sang produser, Ari Renaldi. Video lirik berdurasi 4.03 ini berhasil menempati posisi 3 di trending untuk music YouTube Indonesia. Hingga artikel ini ditulis, video lirik “Diri” telah ditonton lebih dari 3,7 juta kali dengan 132 ribu like sejak pertama kali tayang tanggal 3 Maret 2022.

10. Satu Kali

Sambil menulis review ini saya baca lirik lagunya. Serasa membaca puisi karya sastrawan mumpuni. Benar-benar puitis penuh makna mendalam. Lagu ceria ini berisi ajakan untuk terus semangat dan optimis menjalani hidup yang hanya sekali. Liriknya yang inspiratif mengajak kita untuk memanfaatkan sisa waktu hidup kita dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat.

Lagu dengan diksi istimewa ini tentu saja diciptakan oleh Tulus yang juga bertindak sebagai pencipta melodi dan chord bersama Yoseph Sitompul. Sementara Ari Rinaldi masih bertindak sebagai produser sekaligus penata aransemen musik dan aransemen strings.

Hingga artikel ini diunggah, video lirik “Satu Kali” telah ditonton lebih dari 1 juta kali dengan 33 ribu like sejak pertama kali tayang tanggal 3 Maret 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun