Mohon tunggu...
Dodo Hinganaday
Dodo Hinganaday Mohon Tunggu... Guru - Jesuit Indonesia

Pertama: terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu berkunjung dan membaca tulisan ini. Saya anak Dayak kelahiran Jakarta, belajar Filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta (2010-2014), lalu lanjut menimba ilmu Teologi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2016-2019). Pernah juga menginjakkan kaki di pantai indah Federated States of Micronesia (FSM) sebagai volunteer di Xavier High School (2014-2016). Kini masih berjuang bersama siswa-siswa STM di SMK St. Mikael Surakarta, terutama mereka yang gelisah karena tidak bisa masuk sekolah pada masa pandemi.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Tarung Sarung (2020): Sarat Nilai dalam Balutan Kisah Asmara

31 Agustus 2021   18:37 Diperbarui: 31 Agustus 2021   18:52 2607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tarung Sarung (2020). Dok. Starvision.

Beberapa penonton kiranya masih mengingat peran Maizura di film Bebas (2019) sebagai tokoh fiksi bernama Vina Panduwinata. Sebagai Vina, Maizura cukup berhasil menampilkan sosok siswi SMA yang bertransformasi dari gadis pemalu ke seorang yang percaya diri. Terkait perannya di film Tarung Sarung, Maizura sebenarnya bisa saja membagikan pengalamannya itu kepada Panji. Selain karena punya kesamaan, yaitu memerankan anak muda yang bertransformasi, pengalaman Maizura berakting di film layar lebar juga lebih banyak.

Selebihnya, Tarung Sarung memang memanjakan aspek audio visual penonton. Lagu “Cinta” dari Vina Panduwinata, yang mengiringi kunjungan Deni ke rumah Tenri, malah melayangkan ingatan saya pada peran Maizura di dalam film Bebas. Pemandangan alam Sulawesi Selatan dan kota Makassar ditampilkan dengan apik, seolah mengundang penonton untuk berkunjung dan langsung menikmati keindahannya. Akhirnya, sebagai film, kesegaran Tarung Sarung tetap layak untuk dinikmati tanpa membuat kita mengerutkan dahi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun