Mohon tunggu...
Arief Setyo Widodo
Arief Setyo Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pengetik teks bebas

Yogyakarta, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Wisata Belanja di Pasar Terapung Lok Baintan, Kalimantan Selatan

17 Januari 2023   13:08 Diperbarui: 28 Januari 2023   12:20 1617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lalu-lalang pedagang pasar terapung | Dokumentasi Pribadi

Jalan desa menuju lokasi cukup sempit, lebarnya hanya sekitar 3 meter berupa cor beton. Di maps, jalan ini bernama "Jl Desa Lok Baintan". Di sebelah kiri dan kanan jalan merupakan area pasang surut. 

Dengan lebar tak lebih dari 3 meter, jalan desa ini sebenarnya hanya bisa dilalui satu mobil saja. Jika berpapasan antara dua mobil maka salah satu harus mengalah dan mencari sisi jalan terbaik untuk menepi. 

Sebagian rumah memiliki halaman yang ditimbun tanah sejajar dengan jalan sehingga menjadi lokasi terbaik bagi pengemudi untuk menepi ketika berpapasan dengan mobil lain.

Rumah-rumah di sepanjang jalan kebanyakan berupa rumah panggung menyesuaikan dengan lingkungan. Ada juga sebagian kecil rumah tapak yang halamannya sudah ditimbun. Seakan melintas waktu kembali ke masa lalu, melihat rumah-rumah panggung terbuat dari papan kayu di sepanjang sungai. 

Bedanya, dulu rumah-rumah itu menghadap ke sungai namun sekarang berubah arah membelakangi sungai. Berkembang pesatnya transportasi darat membuat halaman rumah berubah arah menghadap jalan.

Perjalanan kami terhenti karena ada perbaikan jalan, tepat di depan sebuah masjid. Rupanya jalan menuju dermaga utama Lok Baintan sedang ditutup untuk perbaikan jalan. Kami diarahkan menuju dermaga di belakang masjid. 

Di dermaga sudah ada dua kapal motor yang bersandar, salah satunya hendak melepas tambatan. Kapal yang berisi serombongan pengunjung itu perlahan meninggalkan dermaga. Setelah bernegosiasi singkat dengan nakhoda, kami segera menaiki kapal untuk kemudian menuju ke pasar apung.

Harga sewa kapal relatif murah, apalagi bisa dinaiki hingga belasan orang. Rute perjalanan adalah dari dermaga masjid hingga jembatan gantung sebelah hilir pasar apung dan kembali lagi ke dermaga. 

Sesampai di pasar apung, kapal berkeliling di sekitar sungai tempat para pedagang berkumpul. Tidak ada batasan durasi sewa kapal, tapi biasanya sekitar jam 8.00 kapal sudah kembali ke dermaga masjid.

Bang Dani di belakang kemudi sesekali bertegur sapa dengan pedagang yang juga tetangganya saat berpapasan. Sebuah rutinitas pagi hari baginya terutama di akhir pekan saat cukup banyak kunjungan. 

Mesin kapal dipacu perlahan sekadar untuk berkeliling di area pasar. Sementara itu, para pedagang berjukung menghampiri beberapa "kapal wisata" seperti laron yang berkerumun di sekitar lampu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun