Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Dimensi

3 April 2023   11:23 Diperbarui: 3 April 2023   11:25 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyibak dimensi https://physicsworld.com

"Waktu adalah konsep yang digunakan untuk mengukur durasi, urutan, dan interval dari peristiwa atau kejadian. Waktu dapat diukur dengan menggunakan satuan waktu, seperti detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, atau tahun. Konsep waktu juga dapat digunakan untuk menunjukkan urutan peristiwa atau kejadian, seperti sebelum atau sesudah, atau dalam rentang waktu tertentu, seperti awal atau akhir. Konsep waktu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan dalam berbagai bidang pengetahuan, seperti fisika, matematika, astronomi, dan sejarah.

Pada dasarnya dari keseluruhan itu apabila kita melihat dengan lebih luas lagi, kita akan dapat menyimpulkan bahwa waktu adalah ukuran atau dimensi yang menjadi dasar dari adanya suatu kehidupan. Tanda kehidupan mencakup adanya interaksi, pergerakan, perpindahan, tumbuh dan berkembang. Ketika dilihat lebih luas lagi, maka jika ada kehidupan akan ada perubahan. Kehidupan adalah proses, yang namanya proses pasti memerlukan yang namanya waktu. jika tidak ada waktu maka tidak akan ada proses, jika tidak ada proses maka tidak akan ada perubahan dan jika tidak akan ada perubahan maka tidak akan ada kehidupan. Dari situ dapat disimpulkan bahwa waktu berperan sebagai ukuran atau dimensi dasar untuk eksisnya sebuah alur kehidupan," papar Walid.

Setelah panjang lebar sambil menyertakan gambar-gambar untuk mengilustrasikan paparannya--dan saya hampir yakin kalau dia lakukan itu agar gurunya yang satu ini bisa memahaminya. "Karena memang waktu tidak dapat dipisahkan dari ruang maka bukan hal yang salah bahwa waktu sebagai ukuran keempat atau dimensi keempat setelah 3 dimensi ruang ini. namun perlu digaris bawahi bahwa dimensi waktu bukan dimensi terusan dari dimensi ketiga, waktu hanyalah sebagai dimensi tambahan dari dimensi ketiga ini. Jadi ada 4 dimensi dalam alam kita ini, yaitu 3 dimensi ruang dan 1 dimensi waktu. Pertanyaannya adalah, 'lalu apa dimensi keempat itu?' Dimensi keempat adalah ruang empat dimensi.

Itulah letak perbedaan perspektif saya (Walid) dan Minkowski. Sebenarnya sampai sini pun sudah cukup jelas mengenai penjelasan saya bahwa waktu bukanlah dimensi keempat yang menjadi terusan dari dimensi ketiga. Sebenarnya tidak salah untuk mengatakan bahwa waktu sebagai dimensi keempat, karena saya pun mengatakan waktu sebagai ukuran tambahan, ukuran keempat yang ada setelah 3 ukuran ruang. Namun letak sudut pandangnya saja dalam melihat peranan waktu itu yang membuat saya ingin meluruskan dan menekankan bahwa waktu bukan terusan dari dimensi ketiga, tapi dimensi waktu adalah dimensi tambahan dari dimensi ketiga. Hal yang perlu diingat juga adalah bahwa waktu bukan saja hanya ada dalam dimensi kita ini, tapi 1 dimensi waktu pasti dimiliki oleh dimensi ruang lainnya yang kita kenal sebagai bidang, panjang dan ruang dimensi yang lebih tinggi. Karena bisa saja makhluk 2 dimensi menyebut alam mereka pun sebagai ruang. jadi dimensi terusan yang saya anggap itu bukanlah waktu, tapi ruang empat dimensi. ruang empat dimensi adalah wujud dimensi ruang keempat. yang satuan ukuran tambahannya juga adalah meter yang membentuk m^4," tambahnya.

Tersadar dari hanyut-pikiran, saya terantuk pada insight berupa tanya: "Mungkinkah ayat ke-34 dari Surah Luqman ini menyiratkan keterlarangan rekayasa waktu dan dimensi oleh kita yang tinggal dalam satu dimensi tertentu?"

Sungguh berat bagi orang seawam saya saat sebagian ilmuwan menyatakan bahwa waktu itu (boleh jadi) tidak ada. Sam Baron menurunkan tulisan berkenaan dengan kemungkinan ini dalam  Time might not exist, according to physicists and philosophers–but that’s okay. Bila Sam Baron masih bersikap lembut, maka Shubham Srivastava dalam Why time isn't the fourth dimension? dengan tegas menyatakan bahwa waktu itu tidak ada. 

Saya memilih penuturan Sam Baron saja. "Pada 1980-an dan 1990-an, banyak fisikawan menjadi tidak puas dengan teori dawai dan muncul dengan berbagai pendekatan matematis baru untuk gravitasi kuantum. Salah satu yang paling menonjol adalah Loop Quantum Gravity (Gravitasi Kuantum Simpal), yang mengusulkan bahwa jalinan ruang dan waktu terbuat dari jaringan bongkahan diskrit yang sangat kecil, atau loop. Salah satu aspek luar biasa dari Gravitasi Kuantum Simpal adalah bahwa ia tampaknya menghilangkan waktu sepenuhnya," tulis Baron. 

Bayangkan, jawab ChatGPT saat saya minta bantuan memberikan ilustrasi sederhanya, ruang adalah jaring yang terbuat dari benang yang terkuantisasi, seperti rajutan yang terdiri dari loop kecil. Jika Anda mencoba menggerakkan objek dari satu titik ke titik lain di jaring, Anda akan melakukannya dengan cara melompat dari satu loop ke loop lainnya, seperti karakter dalam video game melompat dari satu platform ke platform lainnya. Tidak seperti di dunia klasik di mana objek dapat bergerak dengan lancar dari satu titik ke titik lainnya, dalam Loop Quantum Gravity, pergerakan terjadi dalam langkah-langkah diskrit.

Sekarang bayangkan jika Anda ingin mencatat waktu saat Anda melompat dari satu loop ke loop lainnya. Dalam Loop Quantum Gravity, waktu tidak mengalir secara kontinu seperti di dunia klasik. Sebaliknya, waktu berkembang dalam langkah-langkah diskrit juga, seiring dengan pergerakan objek dalam jaring.

"Dalam ilustrasi ini, waktu adalah hasil dari pergerakan diskrit objek dalam jaring, yang disebabkan oleh interaksi antara loop. Loop Quantum Gravity menyiratkan bahwa waktu mungkin bukan konsep fundamental, melainkan fenomena makroskopik yang muncul dari sifat dasar ruang," tandas chatbot kecerdasan buatan ini.

Waktu dalam perspektif ini tidak mengalir tanpa henti. Waktu boleh jadi bukan lagi entitas independen dalam alam semesta, melainkan hanya merupakan konstruksi yang muncul dari sifat dasar ruang dan partikel yang membangunnya. Hanya saja dalam realitas yang kita jalani waktu itu memang.  Dimensi spasial dan dimensi temporal adalah hal yang tidak dapat kita pisahkan.  "Karena bagaimana pun juga kedua hal tersebut adalah satu kesatuan utuh yang menciptakan suatu alur kehidupan bisa tercipta," simpul Walid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun