Mohon tunggu...
Dodi Bayu Wijoseno
Dodi Bayu Wijoseno Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar, membuat hidup lebih indah

Penyuka Sejarah, hiking dan olah raga

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kunjungan Virtual: 4 Fakta Basilika Santo Petrus, Bersejarah dan Penuh Mahakarya Seni

25 April 2020   07:00 Diperbarui: 25 April 2020   19:53 2658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Basilika Santo Petrus. Sumber Foto: Didier Moïse/Wikimedia.org

Di masa pandemi COVID-19 ini untuk memutus mata rantai penyebaran virus maka untuk sementara waktu pemerintah menganjurkan masyarakat untuk beraktifitas di rumah, baik untuk bekerja, beribadah maupun aktivitas lainnya.

Untuk mengatasi kejenuhan banyak cara-cara kreatif yang telah dilakukan, salah satunya adalah jalan-jalan atau tour secara virtual.

Saat ini pun sudah ada tour guide virtual yang dengan menggunakan aplikasi meeting memandu peserta secara virtual tanpa kontak fisik langsung, salut dengan kreatifitas mereka.

Terinspirasi dari hal tersebut, melalui beberapa situs dan ditemani sejumlah buku, untuk mengatasi kejenuhan karena sementara waktu tidak bisa ke mana-mana, saya melakukan kunjungan virtual ke salah satu bangunan gereja paling megah di dunia: Basilika Santo Petrus.

Kunjungan virtual memang tidak bisa menggantikan rasa kunjungan secara fisik namun sebagai seorang penyuka sejarah, kunjungan virtual masih bisa memberikan sedikit tambahan pengetahuan mengenai sejarah sebuah tempat atau bangunan bersejarah.


Berikut sedikit catatan ringan hasil kunjungan virtual ke Basilika Santo Petrus yang diberi judul: 4 Fakta Basilika Santo Petrus, Bersejarah dan Penuh dengan Mahakarya Seni-Sebuah catatan Kunjungan Virtual.

Selain screen shoot (SC) gambar dari situs yang menyediakan fasilitas virtual digunakan juga gambar-gambar dengan atribut bebas lisensi untuk memberikan keterangan pada tulisan. 

Basilika Santo Petrus yang terletak di Negara Vatikan (sebuah negara tersendiri yang berada di area Roma-Italia), merupakan gereja dan salah satu situs terpenting bagi umat Kristiani, khususnya umat Katolik Roma.

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Basilika adalah bangunan berbentuk persegi panjang dengan deretan pilar, berasal dari zaman Romawi abad ke-5 Masehi yang biasanya dipakai untuk pengadilan yang kemudian berkembang menjadi gereja.

Pada perkembangan selanjutnya Basilika adalah adalah sebutan untuk gereja utama yang diberikan status khusus oleh Sri Paus. Basilika pada umumnya adalah gereja yang memiliki corak bangunan dan nilai historis tertentu.

Basilika Santo Petrus selalu dipadati oleh para peziarah dan wisatawan dari berbagai macam belahan dunia, terlebih pada hari-hari besar Keagamaan Kristiani seperti Natal dan Paskah.

Umumnya, pada rangkaian hari-hari besar Keagamaan Kristiani seperti Natal dan Paskah, Pemimpin Umat Katolik sedunia, Sri Paus, yang saat ini dijabat oleh Paus Fransiskus akan mempersembahkan Misa di Basilika Santo Petrus.

Namun untuk rangkaian Pekan Suci dan Paskah tahun 2020 ini, sebagaimana dengan adanya keprihatinan dunia akan pandemi COVID-19, perayaan Pekan Suci dan Paskah 2020 kemarin di Vatikan dilakukan secara internal tanpa kehadiran umat untuk menghindari kumpulan massa agar mata rantai virus Corona dapat diputus.

Terlebih kawasan Italia menjadi salah satu kawasan yang terdampak cukup parah akibat pandemi ini. Kita selalu berdoa bersama agar wabah pandemi COVID-19 yang melanda dunia ini segera berakhir dan kita bisa beraktivitas dan beribadah seperti sedia kala.

Selain bangunan fisiknya sebagai sebuah gereja yang menjadi tempat peziarahan umat, Basilika Santo Petrus juga sarat dengan sejarah, khususnya yang berkaitan dengan Kekristenan di Eropa. 

Selain itu eksterior dan interior bangunannya juga kaya akan mahakarya seni yang dibuat oleh seniman ternama pada masanya ketika pada sekitar abad ke-15 Basilika ini mulai dipugar dan direkontruksi kembali dari bangunan pertamanya yang telah termakan usia.

Berikut 4 fakta mengenai Basilika Santo Petrus:

1. Basilika Santo Petrus adalah salah satu gereja terbesar di dunia

Sebagai sebuah gereja, dalam buku "Rome down through the centuries" (F.LLI Misretta Editori: 1990) dituliskan bahwa Basilika Santo Petrus adalah gereja terbesar di dunia yang pernah dibangun.

Lebih lanjut, melansir informasi dari situs national Geographic.com, daya tampung Basilika Santo Petrus sangat besar, gereja ini mampu mengakomodasi 20,000 kursi untuk umat atau sekitar 60,000 umat atau peziarah yang bediri.

Bangunan kolosal ini juga kaya akan masterpieces seni arsitektur dan pahat yang memenuhi gereja dari seniman-seniman ternama di masanya 

salah satu sudut Basilika. Sumber gambar: Screen Shoot dari situs: 360cities.net 
salah satu sudut Basilika. Sumber gambar: Screen Shoot dari situs: 360cities.net 
Karena besar dan agungnya Basilika Santo Petrus serta letaknya yang berada di dalam negara Vatikan sendiri, Sri Paus menggunakan Basilika Santo Petrus untuk berbagai macam Upacara Agung Keagamaan Katolik. 

Kemegahan bagian dalam Basilika. Sumber gambar: Screen Shoot dari situs: 360cities.net
Kemegahan bagian dalam Basilika. Sumber gambar: Screen Shoot dari situs: 360cities.net
Sebagai catatan, Basilika Santo Petrus bukanlah Katedral untuk Uskup Agung Roma, Sri Paus sendiri adalah Uskup Agung Roma.

Katedral resmi untuk Uskup Agung Roma atau Sri Paus berada di Basilika Agung Santo Yohanes Lateran. Sebuah gereja dinamakan Gereja Katedral karena di dalamnya ada sebuah katedra (bahasa latin: cathedra) sebagai tempat duduk seorang Uskup. 

2. Basilika Santo Petrus berkaitan dengan sejarah Kekristenan di Eropa

Sejarawan ternama H.A.L. Fisher (1865-1940) pernah mengatakan bahwa ada tiga hal yang mendominasi ketika berbicara mengenai sejarah Eropa yakni: Peradaban Yunani kuno, Kekaisaran Romawi dan Agama Kristen. 

Setelah melalui sejumlah persekusi dan penyiksaan selama beberapa masa di periode Kekaisaran Romawi, pada sekitar tahun 313 Masehi umat Kristen di Roma mendapatkan kebebasan untuk menjalankan agamanya. 

Dalam buku "Rome down through the centuries" dituliskan bahwa Kaisar Konstantinus Agung (Flavius Valerius Constantinus), Kaisar Romawi yang berkuasa pada tahun 306 hingga tahun 337 Masehi memeluk agama Kristen dan menjadikan agama Kristen sebagai agama resmi di Kekaisarannya.

Patung Perunggu Santo Petrus dari abad ke-13 karya Arnolfo di Cambio. Sumber gambar: Jebulon/Wikimedia.org
Patung Perunggu Santo Petrus dari abad ke-13 karya Arnolfo di Cambio. Sumber gambar: Jebulon/Wikimedia.org
Lebih lanjut dalam buku tersebut dituliskan bahwa sejarah Basilika Santo Petrus telah dimulai sejak jaman Kaisar Konstantinus Agung.

Pada tahun 324 Masehi, Kaisar Konstantinus Agung mulai membangun Basilika Kristen pertama di tempat yang secara tradisi diyakini sebagai tempat Rasul Petrus salah seorang dari 12 murid Yesus Kristus dimakamkan, di mana area tersebut juga meliputi area yang dikenal sebagai arena Sirkus Nero yang menjadi sebuah tempat bagi begitu banyak martir Kristen yang menjadi korban selama masa persekusi umat Kristiani di Roma terlebih pada masa pemerintahan Kaisar Nero. 

Sebagai tambahan informasi, Kaisar Nero adalah Kaisar Romawi yang berkuasa pada tahun 54-68 Masehi. Pada tahun 64 Masehi dia merancang kebakaran di Kota Roma lalu menyalahkan umat Kristen yang melakukannya, umat Kristen di Roma lalu dikejar-kejar, disiksa dan dibunuh oleh Kaisar Nero dan pasukannya.

Sejarah mencatat masa Kekaisarannya adalah salah satu periode kelam dalam Kekaisaran Romawi. Nero mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Pada masa Kekaisaran Nero, sejumlah inkripsi menyebutkan Rasul Petrus yang juga salah seorang dari 12 orang murid Yesus Kristus ada di kota Roma yang merupakan pusat Kekaisaran Romawi untuk mengajarkan iman Kristiani dan membangun jemaat. 

Pada masa pengejaran hebat umat Kristiani di kota Roma oleh Kaisar Nero, Rasul Petrus menerima Mahkota Kemartirannya karena membela imannya dengan cara disalib dan dimakamkan di tempat yang saat ini berdiri Basilika Santo Petrus. 

Dalam tradisi iman Katolik Roma, Sri Paus yang berada di Roma adalah penerus Rasul Petrus dalam membimbing dan memimpin jemaat-Nya. Setelah wafat para Paus akan dimakamkan di ruang bawah tanah Basilika Santo Petrus.

Kembali kepada Basilika Kristen pertama yang didirikan oleh Kaisar Konstantinus Agung, Basilika yang dibangun oleh Kaisar Konstantinus Agung diselesaikan pada tahun 349 Masehi dan merupakan bangunan besar dan megah pada masanya. 

Setelah berusia seribu tahun pada sekitar tahun 1400, Gereja yang telah dibangun pada masa Kaisar Konstantinus Agung tersebut mulai rusak karena termakan usia dan sejumlah upaya restorasi dan renovasi dimulai setelahnya. Selama lebih dari 100 tahun proses restorasi dan renovasi Basilika Santo Petrus dilakukan.

Basilika Santo Petrus akhirnya menjadi bangunan megah namun tidak hanya kemegahan fisik bangunannya saja yang dikagumi, nilai sejarah dan spiritualnya juga telah menarik jutaan peziarah dan wisatawan dari seluruh dunia untuk datang ke tempat ini.

3. Basilika Santo Petrus dipenuhi oleh mahakarya seni para seniman ternama pada masanya

Melansir informasi yang tertulis pada buku "Rome down through the centuries" (p: 150). Pada tahun 1,400 Paus Nicholas V sudah memerintahkan agar bangunan Basilika yang dibuat pada masa Kaisar Konstantinus Agung yang telah rusak karena faktor waktu tersebut untuk segera direstorasi namun pekerjaan restorasi Basilika tersebut baru dikerjakan pada masa Paus Julius II ketika dia memerintahkan arsitek Bramante untuk menyelesaikan restorasi dan rekontruksi bangunan Basilika yang lama pada tahun 1506. 

Bramante mendesain kembali sebuah bangunan Basilika baru dan berhasil memberikan konsep dan pondasi dasar yang akan dikembangkan oleh arsitek selanjutnya hingga menjadi Basilika Santo Petrus yang dikenal saat ini.

Seiring dengan perjalanan waktu, setelah meninggalnya arsitek Bramante banyak seniman-seniman hebat sepanjang abad ke-16 berkontribusi membuat karya seni untuk Basilika Santo Petrus.

Beberapa nama seniman itu seperti: Michelangelo Buonarroti,Raphael, Bramante, Gian Lorenzo Bernini, Francesco Boromini, Antonio Canova dan banyak seniman-seniman ternama lainnya.

Dari berbagai seniman tersebut, terdapat dua seniman yang sangat terkenal yaitu: Michelangelo Buonarroti dan Gian Lorenzo Bernini. 

Untuk Michelangelo, selain hasil karyanya yang mengagumkan dalam merancang kubah utama Basilika dan juga karya seni lainnya, hasil karya spektakulernya yang sangat terkenal adalah patung marmer Pieta yang menggambarkan Bunda Maria sedang menggendong jenazah Yesus Kristus sesaat setelah diturunkan dari kayu salib.

Karya Pieta ini merupakan satu-satunya karya yang dibubuhi nama Michael Angelo sebagai pemahatnya pada bagian selempang Bunda Maria.

Patung Pieta karya Michelangelo.Sumber gambar: Stanislav Traykov /Wikimedia.org
Patung Pieta karya Michelangelo.Sumber gambar: Stanislav Traykov /Wikimedia.org

Seniman Gian Lorenzo Bernini mendesain Altar di bagian dalam basilika dengan karya-karyanya yang spektakuler seperti kanopi perunggu setinggi 30 meter di atas altar, selain itu ia juga mendesain barisan tiang yang megah di Lapangan Santo Petrus pada sekitaran tahun 1656-1667. 

Dibuat dalam bentuk setengah lingkaran untuk mengelilingi area lapangan Santo Petrus yang luas, terdiri atas 280 pilar yang dipuncaknya dihiasi oleh 162 patung Santo dan Santa dalam Gereja Katolik.

Barisan tiang yang megah tersebut seolah seperti tangan yang menerima ribuan peziarah yang datang dari seluruh penjuru dunia.

Banyak masterpieces seni seperti seni arsitektur dan seni pahat dipengaruhi oleh seni Renaissance dan Baroque yang memenuhi Basilika dengan konsep paling dalam dari sebuah nilai kekudusan yang digambarkan dalam sebuah karya seni.

Seni-seni yang memenuhi tempat ini diyakini dapat menghadirkan suasana khusyuk dan membantu para peziarah Kristen yang sampai di tempat ini untuk merasakan suasana kudus yang lebih mendalam.

Dari abad ke-15 hingga abad ke-18, Basilika Santo Petrus terus menerus dihiasi oleh karya seni yang luar biasa. Adalah hal yang sangat sulit untuk menghitung jumlah karya seni tersebut selain mengatakannya sebagai sebuah karya artistik yang luar biasa indah dan bernilai tinggi. 

4. Basilika Santo Petrus adalah Basilika Utama Kepausan bersama 3 Basilika Utama bersejarah lainnya

Kubah Utama Basilika Santo Petrus. Sumber gambar: Screen Shoot dari situs: 360cities.net 
Kubah Utama Basilika Santo Petrus. Sumber gambar: Screen Shoot dari situs: 360cities.net 

Menurut situs gcatholic.org, hingga saat ini Gereja Katolik memiki 4 Major Basilica yang terletak di Vatikan dan Roma Italia. Major Basilica di Roma pada dasarnya merujuk pada Basilika Kepausan yang diberikan status khusus sebagai Papal Basilica oleh Sri Paus sendiri. 

4 Major Basilica tersebut telah ditetapkan pada masa kepemimpinan para Paus sebelumnya di masa lalu, 4 Major Basilica tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Basilika Santo Petrus (Basilica di San Pietro) di Vatikan
  2. Basilika Agung Santo Yohanes Lateran (Basilica San Giovanni in Laterino) yang merupakan Katedral resmi untuk Uskup Agung Roma atau Sri Paus sendiri. Basilika ini merupakan salah satu gereja tertua di dunia, didirikan sekitar tahun 311-314 Masehi.
  3. Basilika Santo Paulus di luar tembok (Basilica San Paolo Fuori le Mura). Merupakan salah satu gereja terbesar kedua setelah Santo Petrus. Dalam buku "Rome down through the centuries" (p: 127) dituliskan bahwa gereja ini didirikan pada tahun 386 Masehi di bawah Valentinian II dengan struktur bergaya Constantine dan Byzantine dengan tambahan pengaruh gaya Renaissance dan Baroque . Pada tahun 1823 Basilika ini mengalami kehancuran akibat kebakaran hebat. Restorasi yang dilakukan tidak berhasil mengembalikan bangunan ini ke bentuk aslinya tetapi bangunan barunya pun tetap terlihat impressive.
  4. Basilika Santa Maria Maggiore (Basilica di Santa Maria Maggiore). Basilika ini didirikan pada sekitar tahun 422-432 Masehi. Interior di dalamnya masih menampilkan corak bangunan dari masa Kekristenan awal di Eropa.

Demikian 4 Fakta Basilika Santo Petrus yang bersejarah dan Penuh dengan Mahakarya Seni. Saya berdoa dan berharap kelak suatu hari nanti bisa berziarah dan berkunjung ke tempat ini.

Catatan: saya hanya penyuka sejarah dan sama sekali bukan ahli sejarah, tentu tulisan dalam catatan ini masih sangat kurang lengkap.

Referensi:

  • Book: "Rome Down Through the Centuries". (1990). F.LLI Mistretta Editori-Palermo.
  • Basilica of St. John Lateran. URL: rome.net
  • Major Basilica in Rome: URL: gcatholic.org
  • Saint Peter Basilica (Rome). URL: visual-arts-cork.com
  • St. Peter's Basilica. URL: britannica.com
  • Salinas, Tarins. National geographic 2015. "Take Amazing 360° Tour of St. Peter’s in Vatican City From Your Chair".
  • H.A.L Fisher quote about Europe from book: Europe and the other and as the other. 2010. pages: 153.
  • Virtual: 360cities.net

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun