Mohon tunggu...
Data Membangun Indonesia
Data Membangun Indonesia Mohon Tunggu... Konsultan - Lembaga Riset

Akun resmi Data Membangun Indonesia. Melihat dan membangun Indonesia dengan kajian dan data. Kunjungi kami di twitter @dmindonesia_org

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagaimana Respon Berbagai Kota dan Negara di Dunia Selama Pandemi Covid-19?

14 Juli 2020   00:08 Diperbarui: 19 Juli 2020   09:28 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saat ini, euforia COVID-19, tidak sesemarak tiga bulan lalu. Masyarakat yang awalnya merasa 'parno' saat ini sudah mampu bersikap biasa saja. Malahan ada yang masa bodoh dengan situasi terkini. 

Asal tetap pakai masker, rajin cuci tangan, dan menghindari kerumunan, itu yang selalu menjadi dalil untuk mereka yang tidak bisa hanya berdiam diri di rumah. 

Namun demikian, kita tentu belum boleh menganggap urusan pandemi ini sebagai hal yang remeh. Jakarta, Beijing,  dan Wahington D. C., saat ini statusnya masih belum dinyatakan sepenuhnya aman, bahkan masih berjuang dengan urusan pandemi ini melalui berbagai kebijakan untuk menuju normal baru.

  1. Jakarta (masih berjuang): menerapkan PSBB transisi (pembukaan bertahap dan tetap melaksanakan protokol pencegahan COVID-19 di destinasi wisata, sekolah, kantor, tempat ibadah, serta pengoperasian transportasi publik). Selain itu pemerintah juga mencanangkan Kolaborasi Sosial Berskala Besar (berupa penggalangan donasi, menggaet beberapa kolaborator di berbagai sektor usaha untuk menggiatkan kembali ekonomi yang telah lesu).
  2. Berlin (membaik): Tetap memberlakukan  sepuluh aturan pokok pencegahan COVID-19 dengan beberapa penyesuaian.
  3. Washington D. C. (masih berjuang): menyediakan petunjuk teknis/ketentuan/instrumen (guidance/toolkit) mengenai berbagai kebijakan di masa-masa transisi (recovery), khususnya dampak-dampak sosial, seperti pemenuhan kebutuhan pangan, jaminan kesehatan, dan kompensasi bagi para pekerja yang dirumahkan; memilki aturan-aturan penyesuaian di area bisnis, dan institusi pemerintahan; menggalang kanal funding (donor).
  4. Selandia Baru (sangat baik): menyediakan layanan kesehatan mental (dampak psikologis selama pandemi); menyediakan layanan khusus bagi para pekerja yang terdampak COVID-19 (dipulangkan) dengan pelatihan dan penyediaan kerja, dukungan finansial; menyediakan layanan khusus bagi sektor bisnis yang terdampak COVID-19; menyediakan kanal funding (donor); menganjurkan untuk membeli produk lokal; menganjurkan masyarakat untuk liburan dan berkunjung ke wisata lokal untuk menghidupkan kembali ekonomi.
  5. Beijing (masih berjuang): mengintensifkan anjuran untuk tes dan melakukan monitoring mandiri melalui aplikasi Health Kit, terkhusus bagi warga yang keluar maupun masuk kawasan Beijing; mewajibkan beberapa area pasar untuk melakukan tes (terkhusus bagi para pekerja di area tersebut) dan monitoring mandiri melalui aplikasi Health Kit; tetap memberlakukan pembatasan pergerakan manusia di tempat-tempat publik (membatasi kapasitas pengunjung)
  6. Seoul (sangat baik): tetap mengintensifkan tes massal di banyak titik;  mengintensifkan juga proses disinfektan dan protokol ketat di berbagai tempat pubik (khususnya tempat hiburan seperti bioskop atau karaoke); menyediakan kompensasi di sektor ekonomi seperti: tempat bisnis (khususnya hotel, industri pariwisata, industri kecil, dan start-up), termasuk dukungan finansial bagi orang-orang yang dirumahkan selama pandemi; mengampanyekan distancing in daily life (tetap memberlakukan social distancing dan berbagai protokol pencegahan COVID-19 di berbagai tempat publik dengan penyesuaian)

Itulah beberapa ulasan mengenai respon berbagai kota dan negara selama dan pasca pandemi berlangsung. Semoga ke depannya, Indonesia lebih banyak belajar dan mengevaluasi diri, lebih bersiap ketika nanti situasi yang sama muncul di satu atau dua dekade kemudian. (GAS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun