Mohon tunggu...
Tania Novita Sari
Tania Novita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dakwah Masa Kini: Dari Mimbar ke Layar Gadget

11 Oktober 2025   03:36 Diperbarui: 11 Oktober 2025   03:35 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era modern yang serba terhubung dan cepat berkembang, dakwah tidak lagi terbatas pada mimbar, majelis taklim, atau pertemuan langsung. Kini, dakwah dapat menjangkau masyarakat secara luas melalui kekuatan teknologi digital. Fenomena inilah yang dikenal sebagai dakwah digital, yaitu proses penyampaian ajaran Islam melalui berbagai media digital seperti media sosial, website, aplikasi, maupun podcast. Dalam konteks ini, komunikasi menjadi hal yang sangat penting karena teknologi merupakan aset utama dalam memperluas jangkauan dan efektivitas penyampaian pesan dakwah.

Tujuan dari dakwah digital meliputi empat aspek utama, yaitu memberikan informasi, menumbuhkan pemahaman terhadap ajaran Islam, menghadirkan hiburan yang bernilai positif, serta melakukan persuasi untuk mempengaruhi masyarakat ke arah kebaikan. Adapun sasaran dari dakwah digital mencakup generasi milenial dan Gen Z, kelompok yang rentan menyimpang, masyarakat umum, serta mualaf dan non-Muslim. Melalui berbagai gaya penyampaian seperti vlog, live streaming, web series, podcast, konten grafis, dan forum komunitas, pesan dakwah dapat disampaikan dengan cara yang lebih menarik dan mudah diterima.

Pelaksanaan dakwah digital dilakukan melalui beberapa langkah strategis, antara lain menentukan tema dakwah, memilih platform digital yang sesuai, membuat konten yang menarik, menjadwalkan distribusi konten, berinteraksi dengan audiens, serta melakukan evaluasi terhadap efektivitas konten melalui insight dan feedback yang diperoleh.

Dalam pelaksanaannya, metode dakwah yang digunakan bisa beragam, seperti metode informasi, storytelling, persuasi, visual, dialog, serta kolaborasi dengan berbagai pihak. Pendekatan ini membuat pesan dakwah menjadi lebih relevan, komunikatif, dan sesuai dengan karakteristik masyarakat digital masa kini.

Selain itu, seorang pendakwah digital juga harus menerapkan prinsip tabayyun, yaitu sikap hati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi. Prinsip ini meliputi tindakan konfirmasi kebenaran informasi, bertanggung jawab atas konten yang dibagikan, bersikap santun dan beradab, saling menghormati, serta menyaring sebelum berbagi (saring sebelum sharing). Dengan menerapkan nilai-nilai tersebut, dakwah digital dapat berlangsung dengan bijak dan tetap berpegang pada etika Islam.

Dengan demikian, dakwah digital menjadi wujud nyata dari adaptasi dakwah Islam terhadap perkembangan zaman. Melalui pemanfaatan teknologi secara bijak, dakwah dapat menjangkau lebih luas, menyentuh berbagai kalangan, serta membawa pesan kebaikan dan pencerahan bagi masyarakat di era digital.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun