Cita-Cita Muhammadiyah & Darul Ahdi wa Syahadah
Muhammadiyah memandang Indonesia sebagai hasil kesepakatan nasional (darul ahdi) dan tempat pembuktian kontribusi umat Islam (syahadah). Prinsip ini menjawab tantangan disintegrasi, radikalisme, dan pragmatisme politik, dengan menegaskan bahwa Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sejalan dengan Islam. Tujuannya meneguhkan komitmen menjaga Indonesia sebagai amanah Allah, memperkuat persatuan, dan menegakkan Islam rahmatan lil-'alamin. Sejak 1912, Muhammadiyah aktif dalam perjuangan kemerdekaan dan pendirian RI. Harapannya, umat Islam memberi teladan, menjadikan Indonesia negeri yang adil, damai, dan makmur.
Pendidikan Tinggi, PTMA, dan Peran Mahasiswa
Pendidikan tinggi berakar dari tradisi kuno hingga universitas modern yang menekankan riset, kebebasan akademik, dan keterampilan abad 21. Muhammadiyah mendirikan Universitas Muhammadiyah Jakarta pada 1955 dan kini memiliki lebih dari 163 PTMA sebagai jaringan PTS terbesar. PTMA mengintegrasikan Islam Berkemajuan, kemandirian, dan inovasi sosial untuk melahirkan lulusan profesional berkarakter islami. Mahasiswa dituntut menguasai ilmu, mengembangkan karakter, berpikir kritis-kreatif, dan berkontribusi bagi masyarakat.
Peran Mahasiswa dalam Bela Negara di Era Post-Truth
Era post-truth ditandai hoaks dan disinformasi yang melemahkan nasionalisme; 39% mahasiswa terpapar paham radikal (Lemhannas RI 2024). Mahasiswa berperan sebagai agent of change, cadangan kekuatan bangsa, dan penjaga nilai Pancasila. Bela negara dilakukan dengan literasi digital (verifikasi informasi, fact-checking), penguatan pendidikan kewarganegaraan, dan keterlibatan sosial budaya seperti bakti sosial dan pelestarian tradisi. Dengan peran aktif, mahasiswa menjaga persatuan, melawan disinformasi, dan menguatkan kedaulatan bangsa di era digital.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI