Mohon tunggu...
Cahaya
Cahaya Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga

Cahayaharuna.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Memory Persami yang Berujung Tragedi

11 Januari 2021   22:51 Diperbarui: 11 Januari 2021   22:54 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ternyata tidak setiap jadwal pramuka harus keluar kelas, niat hati ingin mengabadikan wajah sendu ditambah paras yang membuat netra tidak ingin berpaling darinya. Aku bersabar menunggu Rabu depannya, begitu seterusnya, karena aku tidak tahu jadwal pastinya.

***

"Maaf Mba."

Aku terperanjat, ada tangan yang menyentuh bahuku.

"Aada apa Mas."

Seketika darah mengalir ke otak, jantung berirama sangat keras, peluh pun ikut keluar. Ternyata pembina pramuka yang tak pernah kukenal namanya, telah tepat berada di depanku.

Aku yang sempat kecewa tidak bisa bertemu dengannya, berubah 180 derajat. Dengan basa basi, dia menawarkan pekerjaan sebagai pembina pramuka, sebagai asistennya.

Tanpa ragu aku langsung mengiyakan, kami saling bertukar nomor ponsel, untuk mengabarkan kapan aku mulai mengajar.

Akhirnya aku tahu siapa namanya, setelah dua bulan menjadi pengagum rahasianya.

"Siapa tadi? Lumayan tampan" Tanya Ibuku sedikit meledek.

"Ya ampun Mah, segitu gantengnya dibilang lumayan, seneng banget deh Mah, dia nawarin pekerjaan jadi guru Pramuka."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun