Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kepurbakalaan di Lore Lindu, Sulawesi Tengah, Menuju Warisan Dunia

7 Desember 2020   16:25 Diperbarui: 7 Desember 2020   21:05 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sana pengembangan fasilitas pariwisata tidak terkendali, misalnya kelestarian alam dan budaya menjadi rentan, pengembangan infrastruktur mengancam keaslian dan keterpaduan lanskap, dan banyak pihak tidak mendapatkan manfaat yang sama sehingga menimbulkan kekecewaan. Pariwisata harus mempertahankan tradisi sebagai pendidikan budaya bagi generasi muda dan pengunjung, begitu Pak Daud mengingatkan.

Menurut Pak Daud kita harus belajar dari Dong Dimen Ecomuseum di Tiongkok. Tanpa mengubah kehidupan adat tradisi dan suasana desa, penduduk Dong Dimen justru mendapat begitu banyak kunjungan.

Mereka menyambut tamu dengan tradisi, memiliki penginapan tradisional yang bersih dan sehat, bahkan bagi peneliti disediakan tempat bernuansa tradisional juga. Sebagai ganjaran, mereka banyak memperoleh penghargaan internasional.

Kata Pak Daud, jika perlu tambahkan unsur modern sebagai pilihan. Misalnya teknologi Outdoor Virtual Reality atau Augmented Reality. Ini penting untuk meningkatkan pengalaman sekaligus mengenalkan alan dan presentasi rekonstruksi kehidupan masa lampau di Lore Lindu.***


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun