Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Koleksi Benda-benda Kuno Museum Adam Malik Dijual oleh Ahli Waris

8 Juli 2020   09:20 Diperbarui: 8 Juli 2020   09:19 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Adam Malik (Foto: Pemandu Singkat Museum Adam Malik, 1989)

Terakhir saya ke Museum Adam Malik pada 1992 sebagaimana tertera pada karcis. Untuk dewasa, tiketnya Rp 1.000. Cukup mahal untuk ukuran waktu itu, tapi dimaklumi karena merupakan museum swasta. Kalau tidak salah, waktu itu tiket Museum Nasional dan Museum Sejarah Jakarta cuma Rp 100.

Memang kita sayangkan hilangnya salah satu gedung yang memamerkan benda-benda sejarah dan budaya. Tugas kita sekarang tentunya adalah melacak di mana tinggalan-tinggalan arkeologi yang pernah menjadi koleksi museum. Soalnya, hampir semua koleksi tergolong kategori adikarya.

Mendirikan museum itu gampang, tapi memelihara museum yang sulit. Generasi sekarang peduli museum, generasi mendatang belum tentu peduli museum. Hal ini perlu dipahami pengelola museum swasta/pribadi.***

"Masih banyak yang tersebar ke perseorangan dan kolektor, seperti di Pak Jalil kolektor di jalan Kemang, Pak Hasyim di Museum Radya Pustaka. Sejak reformasi 98 peredaran benda-benda cagar budaya tidak teratur dan nggak bener. Banyak bangunan bersejarah yang terbengkalai,"ungkap Bambang.

Selain itu, upaya pembongkaran dan perusakan itu juga didukung dan dibekingi oleh para pejabat yang duduk di partai politik yang dekat dengan poros kekuasaan. Tidak hanya benda-benda purbakala saja, pengerusakan dan pemusnahan bangunan kuno bersejarah juga dilakukan tanpa pertimbangan tempat itu bagian dari sejarah.

"Termasuk bekas bangunan kantor Purbakala sendiri di Jl Cilacap Jakarta dibongkar juga. Ya maaf kalau dari anda ada orang Demokrat. Orang Demokrat yang ada di belakang mereka. Rumah cantik di Teuku Cik Di Tiro, Menteng kabarnya Ibas (Putra Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono) yang ada di belakang mereka. Juga di tempat lain Pabrik es yang dipertahankan sama Jokowi yaitu di Saripetojo," pungkas Bambang. [hhw]

ikutlombaku.blogspot.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun