Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Impianku, Mendirikan Perpustakaan Pribadi untuk Masyarakat

27 Mei 2019   10:12 Diperbarui: 27 Mei 2019   10:51 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku-buku bersarung plastik, supaya aman dari rayap dan air (Dokpri)

Nah, saya begitu terpanggil ketika banyak masyarakat di daerah kesulitan mendapatkan buku Sepurmudaya. Maka sejak 2011 saya mulai berbagi buku ke taman baca masyarakat daerah lewat program HIBU (Hibah Buku). 

Saya lihat minat baca mereka cukup tinggi. Mereka yang umumnya berpenghasilan tidak menentu ternyata rela berbagi untuk masyarakat sekitar.

Sebenarnya banyak permintaan buku ke saya. Sayang sebagai freelancer, penghasilan saya tidak menentu. Boleh dibilang 'Tempo', tempo-tempo dapat duit, tapi lebih sering gak dapat duit. Gaji gak ada, uang pensiun gak ada, THR dan bonus pun gak ada. 

Bahkan penghasilan semakin menurun, seiring makin pudarnya keberadaan  media cetak. Dulu saya mendapat banyak honorarium dari media-media cetak, seperti koran dan majalah. Sebagian honorarium saya sisihkan untuk biaya mengambil buku dan ongkos kirim ke berbagai daerah.

[Baca yang ini]

[Baca yang ini juga]

Malah untuk meningkatkan minat baca masyarakat, sejak 2015 saya membuat gerakan literasi yang disebut KUBU (Kuis Buku) dan GEMAR (Gerakan Menulis Arkeologi).  Peminat KUBU dan GEMAR cukup banyak. Ternyata para mahasiswa kalau dirangsang dengan hadiah buku, mampu menulis.

Surat pemberitahuan dari penerima buku (Dokpri)
Surat pemberitahuan dari penerima buku (Dokpri)
Tersebar

Kalau dihitung, buku-buku saya seluruhnya, berjumlah ribuan eksemplar. Saat ini buku-buku tersebut tersebar di beberapa tempat. Maklum saya belum punya budget untuk membuat Perpustakaan Pribadi. Rak-rak buku pun sudah waktunya diganti karena terbuat dari serbuk gergaji. Akhir 2018 lalu empat rak buku, termasuk banyak buku, rusak parah diserang rayap.

Semoga kalau sudah ada budget, saya bisa membuat Perpustakaan Pribadi yang bisa dimanfaatkan oleh rekan-rekan saya dan juga komunitas. Pokoknya perpustakaan pribadi untuk masyarakat. 

Di sini bisa dilakukan rapat atau omong-omong, termasuk diskusi yang bermanfaat. Perpustakaan Pribadi akan dilengkapi kafe kecil, yah sekadar teman-teman bisa ngopi dan bikin mie instan. Yah inilah impian seorang arkeolog yang mengabdi untuk masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun