Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Bandung ke Jakarta hanya untuk Belajar Aksara Kuno

25 November 2018   20:23 Diperbarui: 25 November 2018   20:27 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksara Jawa Kuno masa Majapahit (Dokpri)

Bahasa-bahasa lain juga disesuaikan dengan kondisi Nusantara, seperti Mbojo di Bima dan Lontarak di Bugis. Itulah aksara kita, beragam dan saling mempengaruhi. Jadi aksara mampu mempersatukan berbagai suku.

Acara yang dimulai pukul 10.00, berakhir pukul 14.00. Hingga akhir acara, para peserta tetap menyimak, belajar, dan bertanya. "Saya senang sejarah. Jadi saya selalu memantau media sosial KPBMI," kata seorang peserta. Beberapa peserta datang dari sekitar Jabodetabek, bahkan dari Karawang dan Bandung hanya untuk belajar menulis aksara Jawa Kuno.

Ada usulan kegiatan seperti ini berlangsung setiap bulan. Usul lain membicarakan prasasti per topik, misalnya tentang hukum, kuliner, dan pajak. Terus terang, tahun ini merupakan kegiatan rintisan. Tahun depan merupakan kegiatan pengembangan. Semoga ada perbaikan dan tetap diminati masyarakat awam.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun