Sementara itu, ide pembentukan KSP Keluarga Bahagia Sejahtera (KBS) bermula dari pertemuan keempat Aksi Puasa Pembangunan (APP) pada bulan Maret 2009 di Lingkungan Aloysius Gonzaga dengan sub-tema : "Meningkatkan Hubungan dengan Sesama demi Kesejahteraan Bersama".Â
Pada saat sharing terlontar pertanyaan : Apa yang bisa kita lakukan dalam upaya memberikan perubahan bagi sesama ? Dari tidak sejahtera menjadi sejahterra, dari miskin menjadi berkecukupan, dari susah menjadi bahagia, dan seterusnya.Â
Dari hasil sharing diperoleh masukan bahwa "charity"Â untuk membantu masyarakat marginal pada umumnya merupakan kegiatan yang bersifat "sesaat", dan "tidak berkesinambungan".Â
Pada saat itulah terlempar sebuah ide untuk membentuk lembaga bisnis atau usaha yang berwatak sosial dan dimiliki banyak orang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.Â
Dari hasil diskusi di antara beberapa peserta yang hadir dalam APP, akhirnya disepakati untuk membentuk KSP yang dianggap paling cocok untuk menindaklanjuti sub-tema yang diusung dalam APP tersebut. Nama KSPnya adalah Keluarga Bahagia Sejahtera (KBS).
Dalam tiga tahun terakhir, mulai 2017 , Siswanto mulai fokus untuk mengembangkan KSP tersebut dengan mengurangi kegiatan ke luar kota. Siswanto mulai mengurus status KSP sehingga menjadi badan hukum.Â
Layanan KSP-KBS saat ini meliputi kota Bogor dan Jakarta. Keanggotaan KSP terbuka dan terbatas dalam arti setiap anggota yang masuk harus ada referensi dari anggota lama. Per Juli 2019, total aset KSP baru mencapai Rp. 2,1 milyar dengan jumlah anggota 405 orang.Â
Semoga Siswanto dan KSP-KBS nya dapat terus berkembang membangun kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat ke daerah-daerah lain di seluruh pelosok tanah air yang masih digayuti oleh kemiskinan.