organ pernapasan, pencernaan, saraf pusat, saraf tepi

Sistem pernapasan memiliki peran utama dalam menyediakan oksigen bagi sel-sel tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida hasil metabolisme. Proses pernapasan dimulai dari hidung, lalu udara diteruskan melalui trakea menuju paru-paru. Di dalam alveolus, terjadi pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida melalui pembuluh darah kapiler. Jika sistem pernapasan terganggu, maka metabolisme tubuh tidak akan berjalan normal. Oleh karena itu, kesehatan organ pernapasan sangat penting untuk dijaga.

Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang yang berfungsi sebagai pusat kendali tubuh. Semua rangsangan yang masuk diproses di otak, lalu direspons sesuai kebutuhan. Sumsum tulang belakang bertugas menghubungkan otak dengan seluruh tubuh serta mengatur gerak refleks. Tanpa saraf pusat, tubuh tidak akan mampu berpikir, mengingat, maupun mengendalikan aktivitas organ lainnya.

Sementara itu, sistem saraf tepi adalah penghubung antara saraf pusat dengan organ tubuh. Saraf tepi terbagi menjadi saraf sensorik yang membawa rangsangan ke otak, serta saraf motorik yang menyampaikan perintah dari otak ke otot. Dengan adanya saraf tepi, tubuh dapat merasakan lingkungan sekitar sekaligus memberikan respons. Kerja sama saraf pusat dan saraf tepi menjadikan tubuh mampu bergerak, berpikir, dan beradaptasi. Dengan demikian, keempat sistem ini---pencernaan, pernapasan, saraf pusat, dan saraf tepi---memiliki keterkaitan erat yang sama-sama berperan penting dalam menjaga kelangsungan hidup manusia. judul apa

sumber

Sepe, F. Y., & Stanis, S. (2023). Buku ajar anatomi fisiologi manusia. Zahir Publishing. 

Utami, R. T., Ismail, I. U., Dinata, A. S., Delfira, A., Rinarto, N. D., Safitri, M., ... & Efitra, E. (2023). ANFISMAN: Anatomi & Fisiologi Manusia. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.