Mohon tunggu...
Djiwenk
Djiwenk Mohon Tunggu... Administrasi - Tersesat di gurun

IG : bh_duy

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jangan Membawa Rupiah Keluar Negeri!

27 Agustus 2013   21:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:44 1930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi pada rame-rame ngomongin rupiah nih jadi pengen ikut-ikutan. tapi ini bukan soal melemahnya nilai rupiah atau kampanye jangan belanja-belanja keluar negri karena menguras devisa kita, tapi hanya sekedar sharing pengalaman pribadi saja. Semoga rupiah cepat membaik nilai tukarnya, kembali normal dan stabil.

Sebenarnya bukan hanya rupiah saja yang saat ini lagi melemah terhadap US dolar, kemaren cerita-cerita sama teman Philipina dan India, ternyata peso Philipina dan rupee India juga mengalami hal yang sama. Ini udah akhir bulan.. hayoo para TKI segera kirim uang mumpung nilainya gede dan semoga sedikit membantu rupiah. ( apaan sihh? LOL)

***

Rupiah sangat jatuh nilainya kalau dibawa keluar negri, kalau toh nilainya jatuh dan ada yang mau menerima itu masih untung, bahkan di negara-negara tetangganya yang sesama Asia tenggara saja nilainya sangat jatuh kalo kita bawa. Jadi sebelum berpergian semoga jangan lupa untuk menukarkan rupiah ini.

Saya pernah kelupaan menukarkan rupiah ke mata uang asing di Jakarta sebelum pulang lagi ke Bahrain saat pulang ke Indonesia. Rencananya waktu itu mau saya   tukar di Soekarno Hatta saja, tapi karena terburu-buru dan ada satu hal ( yang mungkin akan saya ceritakan dilain hari) jadi lupa tidak saya tukar waktu nyampe di Soekarno Hatta.

Karena keluarga dekat saya tidak ada yang ikut mengantar ke airport jadi kadang agak susah buat alokasi uang ini, mau bawa rupiah banyak nanti takutnya nyisa banyak kayak kemaren, giliran nanti ngambil sedikit kurang. Biasanya saya lebih suka beli barang-barang titipan teman-teman disini itu di Jakarta biar ngak berat bawa dari Lampungnya. ada yang nitip buku ini, atau ada lagi yang nitip makanan ini, barang itu lah.. begitu kurang lebih cerita kalo TKI sedang pulang kampung sedang mendapat amanah dari kawan seperjuangan.

Sialnya lagi waktu itu uang di tabungan saya yang di Bahrain udah kosong karena sudah saya kirim ke tabungan yang ada di Indonesia dan udah kepakai buat kesana-sini waktu liburan. jadi  ATM yang saya bawaw waktu itu tidak ada uangnya. Ketika sudah di pesawat baru inget ouhhh....  kenapa ngak saya tuker ini uang tadi? karena seingat saya saya tidak membawa mata uang lain waktu itu. tapi masih berharap nanti di Qatar saya bisa menukarkan rupiah disana.

Dua belas jam transit di Qatar yang jelas membuat cacing-cacing di perut saya sudah meminta jatah preman untuk di kasih makan. Keliling-keliling saya mencari Money Changer disitu, ketemulah dan mencoba menukarkan rupiah yang saya punya. Dan ternyata mereka tidak  mau menerima rupiah saya saudara-saudara!!. (lemesss..)

Seingat saya dulu di Abudhabi pernah saya nanya ada money changer yang mau terima rupiah walaupun nilainya sangat rendah dari nilai yang seharusnya, saya kira kalo disitu juga mau menerima, secara kan banyak juga orang Indonesia yang memakai penerbangan dari Qatar ini. (nyesel setengah mati, pengen njambak rambut sendiri!!!  hahaha.. lebay.. )

Browsing-browsing di situ sambil chatting dengan teman-teman akhirnya saya ingat kalo ada salah satu teman saya yang nitip uang dalam bentuk Bahrain dinar. Ouhh dengan mata berbinar akhirnya saya buka-buka lipatan-lipatan kecil yang biasa saya pakai untuk nyimpan duit di dompet saya. toreng... akhirnya ketemulah uang 10 Dinar itu yang sudah saya lipat-lipat kecil. hemmm langsung semangat cari makan karena kelaparan. Selamatlah nasib saya waktu itu. ( mendapat satu pelajaran yang ngak akan saya ulang lagi). Dan rupiah saya akhirnya saya tukar di Bahrain dengan nilai yang sangat rendah mungkin di satu-satunya money changer yang juga mau menerima rupiah ini di Bahrain.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun