Mohon tunggu...
Djibril Smith
Djibril Smith Mohon Tunggu... Buruh - Blogwalking and Coffee Addict

Pemula Halu

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kontrol Diri dalam Gaya Hidup Trendy

15 Januari 2020   15:35 Diperbarui: 15 Januari 2020   15:38 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sejak jaman dahulu manusia memiliki berbagai cara unik menjalani kehidupan, salah satunya adalah belajar mengendalikan nafsu duniawi
atau yang lebih di kenal dengan nama astekisme di berbagai agama dan keyakinan tertentu, dalam Islam sering pula dikenal dengan sufi.

Sepanjang sejarah astekisme ini telah banyak dipraktekkan dalam kehidupan duniawi dan spiritual, kecenderungan menekan keinginan duniawi
adalah kunci dasar dari ajaran tersebut, tujuannya tak lain hanya ingin mendapatkan ketenangan hidup yang bersumber dari norma kepatuhan
terhadap Tuhannya, mereka yang menjalani ini akan lebih bisa menerima apa yang di dapat dari kehidupan sehari-hari walaupun di deru
derasnya godaan duniwi, menjadi baik dalam hubungannya dengan sesama manusia dan hubungannya dengan Tuhan. 

Astekisme atau pertarakan
adalah ajaran yang mengedapankan kontrol diri, pantang berperilaku glamor dan terkenal dalam segala bentuk kenikmatan dunia,

Secara spriritual maupun duniawi tentang kontrol diri ini sangat penting untuk mulai diterapkan di segala aspek sosial di kehidupan kita, ini bisa
menjadi semacam pengingat, media intropeksi diri sekaligus pengukur kemampuan kita dalam urusan memenuhi gaya hidup, hingga kita
benar - benar bisa menerima dengan legawa apa yang kita dapati.

Terlebih dalam hal memanajemen penghasilan dengan baik, cerdik dalam memenuhi keinginan, karena tak semuanya yang branded bisa sesuai dan dibutuhkan setiap orang, dalam jurnal ataupun artikel tentang financial clinic banyak dijelaskan tentang pengelolaan keuangan dasar, cara mengetahui kondisi awal keuangan yang riil, mengevaluasi dan mencatat pengeluaran rutin untuk tujuan keuangan anda yang lebih baik serta bisa mengukur kemampuan finansial anda, dengan begini minimal kita bisa mengetahui arus keuangan kita setiap bulannya dan akan lebih berhati - hati dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan keuangan

Masih banyak di antara kita yang kurang memahami tentang konsep kontrol diri dalam memenuhi gaya hidup, satu contoh permasalahan umum yang sering terjadi di tengah - tengah masyarakat kita adalah saat membeli sebuah smartphone, pertama dengan budget yang kita miliki seharusnya kita sudah punya gambaran smartphone apa yang akan kita beli, namun sugesti awal yang sering muncul saat kita tiba di tempat biasanya adalah kita justru menginginkan smartphone yang lebih mahal dan bagus dari rencana awal.

Entah karena tergoda rayuan si penjual ataupun godaan smartphone lain yang lebih baik dari segi model dan spesifikasi, yang kedua adalah kita cenderung membeli dengan alasan mengikuti tren sekarang, saya pikir buat apa membeli smartphone dengan model dan spesifikasi bagus jika hanya digunakan untuk media sosial saja misalnya, terkecuali anda berada di pekerjaan yang memang membutuhkan gadget dengan spesifikasi tinggi.
 
Bagi kita yang berpenghasilan pas - pasan seringkali bertekuk lutut saat di hadapkan dengan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi, tak jarang barang - barang kesayangan yang dulu pernah di beli dengan susah payah akhirnya harus mengalah karena panggilan keras kebutuhan hidup, sementara gaya hidup seolah menuntut kita harus sesempurna mungkin utamanya di hadapan publik, rasanya seperti apa yang baru anda harus tau bahkan tak perlu dipikir panjang saat ingin memilikinya, namun  pernahkah kita berfikir sejenak bagaimana cara kita mensiasati atau mungkinkah kita bisa mengimbangi.

Bisa saja selama kita mau belajar memahami tentang konsep kontrol diri dalam memenuhi gaya hidup, sah - sah saja bagi setiap orang jika menganggap penampilan adalah segalanya namun dalam hal ini ada syarat dan ketentuan yang mesti diperhatikan dengan seksama terlebih dahulu, khususnya untuk mereka yang berada dalam golongan ekonomi menengah kebawah, karena golongan ini biasanya cenderung berperilaku lebih besar pasak daripada tiang, mohon maaf bukan maksud bersifat diskriminatif terhadap golongan tertentu.

Ini saya sampaikan semata untuk pembelajaran yang berdasar dari kehidupan sosial saya di lingkungan sekitar. Mari mulai belajar memanajemen, rencanakan arus keuangan untuk biaya hidup yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun