Aliansi keamanan tiga negara Australia-Inggeris-Amerika Serikat disingkat AUKUS yang terbentuk 15 September lalu, Â baru ramai diperbincangkan akhir-akhir ini setelah Menhan Prabowo menyinggungnya dalam pidato di Manama, Bahrain.
Konon tujuan pembentukan AUKUS untuk menghadapi ancaman abad 21. Ancaman seperti apa dan dari siapa? Tidak ada penjelasan. Para pengamat menduga, ancaman itu datangnya dari Cina yang mau menang sendiri soal status Laut Cina Selatan.
Presiden AS, Joe Biden, PM Inggeris, Boris Johnson dan PM Australia, Scott Morrison  menyatakan melalui AUKUS siap mempromosikan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.Â
AUKUS juga memungkinkan pembagian kemampuan pertahanan yang lebih besar termasuk membantu Australia memperoleh kapal selam bertenaga nuklir. Yang punya kapal seperti itu sekarang baru AS, Inggeris, Perancis, Rusia dan Cina.
Sekalipun katanya AUKUS untuk mempromosikan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik, sebaliknya dikhawatirkan oleh beberapa negara ASEAN.Â
Presiden Jokowi menyatakan AUKUS dapat meningkatkan rivalitas di kawasan Indo-Pasifik. Indonesia tidak ingin kawasan ini menjadi ajang perlombaan senjata dan untuk unjuk kekuatan yang dapat mengancam stabilitas.Â
Negara-negara ASEAN lainnya terpecah dalam menanggapi AUKUS. Philipina misalnya mendukung keberadaannya untuk seperti diungkapkan oleh para pemimpin ketiga negara tersebut.
Lain lagi Cina yang tegas-tegas mengecam. Jubir Kemlu Cina, Zhao Lijan menyatakan AUKUS sangat merusak perdaiaman  dan stabilitas regional, mengintensifkan perlombaan senjata dan merusak upaya non proliferasi nuklir internasional. Mana yang benar, tunggu dan lihat saja!